Oleh: Usaha B. Barus (Kabanjahe)Bahan– Tanah asli 1/3 bagian– Bahan Organik dari Kandang Ternak 1/3 bagian– Debu Vulkanik Sinabung 1/3 bagian– Kapur Pertanian 5% dari total bahan– Pupuk Biologi (Mikrobia Pengurai) 0,5 % dari total bahan– Molase 0,2 % dari total bahan– Air secukupnyaCara Pembuatan1. Bahan tanah asli, pupuk kandang, kapur pertanian dan debu vulkanik diserak secara berlapis kemudian diaduk sampai merata. Selanjutnya diserak kembali merata setebal 30-50 cm.2. Pupuk Biologi (Mikrobia) dan Molase dimasukkan ke dalam drum air (Volume 200 Liter) untuk kebutuhan 1 ton bahan dan dibiarkan selama 24 jam ditempat teduh.3. Setelah itu larutan tersebut disiramkan merata keatas adonan, kemudian diaduk merata.4. Selanjutnya diserak lagi setebal 50 cm dan dibiarkan selama 1-3 bulan ditempat teduh dari sinar mtahari dan hujan.5. Pupuk Organik Debu Vulkanik sudah siap diberikan ke lapangan untuk setiap tanaman Hortikultura, Palawija dan Perkebunan; baik sebagai pupuk dasar maupun sebagai pupuk susulan.Untuk mengolah debu vulkanik di daerah yang terkena dampak langsung oleh erupsi Sinabung adalah sebagai berikut:– Apabila debu vulkanik di lahan terlalu tebal, tabur kapur pertanian 1-4 ton/Ha + Pupuk Biologi 30-100 kg/Ha kemudian diolah secara mekanisasi (ditraktor dua kali). Setelah turun hujan, 1-3 bulan lahan sudah siap ditanami. Dosis bahan dan waktu penanaman kembali tergantung tebal tipisnya debu vulkanik di lahan. – Apabila ketebalan debu vulkanik lebih dari 15 cm, sebaiknya kelebihannya ditumpukkan di suatu tempat untuk difermentasikan sebagaimana prosedur di atas sebagai pupuk organik atau bisa dijual langsung ke daerah-daerah pertanian lainnya.Semoga tips ini bisa bermanfaat bagi para petani Karo.Motto : “Aku Bangga menjadi Petani Karo”Kabanjahe, Selasa 11 Februari 2014. Post navigationHadiah Cerdas Cermat Ditelap: Para Guru Saling “Lempar Bola” Artis Syahrini Mengunjungi Sinabung 17 Februari Nanti