Tradisi Bakar Tongkang di Bagan Siapi-api

Aripin GintingARIPIN GINTING. PEKANBARU. Sekitar 2 abad lalu, beberapa keluarga dari China pergi menyelamatkan diri akibat kejamnya rezim di sana. Keluarga dari China itu menggunakan 3 perahu tongkang. Di tengah perjalanan, mereka dilanda badai hingga menenggelamkan 2 tongkang.

Satu tongkang yang selamat kemudian mereka pergunakan bersama melanjutkan perjalanan.

tongkang 2aSesampainya di sebuah daratan (sekarang Bagan Siapi-api), mereka menyadari bahwa di dalam tongkang yang tersisa ini terdapat arca dewa-dewa tuan raja (Ong Ya). Nama arca tersebut, yaitu Tai Sun Ong Ya dan Kie Ong Ya. Arca inilah yang mereka anggap dewa yang menyelamatkan mereka.

Mereka memulai kehidupan-kehidupan sosial baru. Dengan meningkatnya kepercayaan antar sesama mereka, akhirnya mereka mendirikan klenteng IN HOK KIONG.




Kenyamanan di permukiman baru serta melihat peluang perekonomian yang besar, membuat mereka tidak ingin pulang. Konon, mereka sampai ke daratan Bagan Siapi-api setelah melihat adanya cahaya besar yang merupakan cahaya dari tempat pengumpulan ikan.

tongkang 3Sebagai wujud dari tekad mereka, mereka akhirnya membakar tongkang yang menghantarkannya ke Bagan Siapi-api sebagai pertanda memutus jalan untuk kembali ke China. Sekarang, pembakaran tongkang ini diperingati setiap tahun, Tahun ini diperingati pada tanggal 20 – 21 Juni 2016. Sehari sebelum upacara pembakaran tongkang, diadakan acara doa ucapan syukur dan pengharapan dengan membakar dupa.

Bakar tongkang ini setiap tahun selalu ramai dikunjungi wisatawan; baik dari dalam maupun luar negeri. Sering pula panitia menghadirkan artis-artis dari Taiwan. Bakar Tongkang ini sudah masuk even pariwisata Provinsi Riau.







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.