Walikota Medan dan Istri Meriahkan Pawai Budaya di Malang

NATALIE SEMBIRING. MEDAN. Wali Kota Medan (Drs H T Dzulmi Eldin S MSi) bersama Ketua TP PKK Kota Medan (Hj. Rita Maharani Dzulmi Eldin SH) ikut pawai budaya yang dipusatkan di Jl. Semeru, Kota Malang, Jawa Timur [Rabu 19/7]. Pawai budaya ini digelar untuk memeriahkan pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI).

Pawai budaya ini diikuti 70 dari 98 kota di seluruh Indonesia yang mengikuti Rakernas APEKSI. Dalam pawai budaya ini, masing-masing kota menampilkan pakaian daerah disertai alat kesenian tradisionalnya. Begitu juga dengan Wali Kota dan istrinya, mereka mengenakan pakaian daerahnya dan berbaris paling depan sebagai pimpinan pawai.

Wali Kota mengenakan busana Songket Medan warna biru muda dengan motif payung tradisionil Melayu serta dipadu celana panjang hitam. Sedangkan Hj Rita Maharani mengenakan baju kebaya dipadu kain Songket Medan biru muda yang juga bermotif payung trdisionil Melayu serta jilbab biru muda. Tak ketinggalan sebagian besar peserta pawai budaya dari Kota Medan juga mengenakan busana Songket Medan biru muda. Pilihan busana ini dilakukan untuk mengenalkan Songket Medan yang merupakan hasil kerajinan tangan para pengerajin batik UMKM di Kota Medan binaan Hj Rita Maharani selaku Ketua Dekranasda Kota Medan.




Melalui pawai budaya ini, HJ Rita Maharani ingin memperlihatkan kepada seluruh peserta dari Nusantara bahwa Kota Medan yang selama ini terkenal sebagai kota kuliner, juga memiliki Songket Medan yang kualitasnya tidak kalah dengan songket dari seluruh kota lain yang ada di Indonesia, termasuk Batik Medan yang telah popular lebih dulu. Meski tampil dengan jumlah peserta paling sedikit dalam pawai budaya tersebut namun kehadiran rombongan Kota Medan mendapat aplaus meriah dari pengunjung.

Rombongan pawai Kota Medan yang mengusung etnis Melayu lengkap dengan penar serta musiknya. Ketika melewati panggung kehormatan, Wali Kota didampingi istri selanjutnya menyerahkan gendang khas Melayu kepada Wali Kota Malang, Mochammad Anton didampingi istri serta Ketua Dewan Pengurus APEKSI, Hj Airin Rachmi Diany SH MH yang juga Wali Kota Tanggerang Selatan sebagai cindera mata. Begitu juga dengan masing-masing Wali Kota, ketika rombongan pawainya melewati panggung kehormatan, mereka pun menyerahkan alat musik tradisionil daerahnya sebagai tanda mata.

Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi mengatakan, pawai budaya yang dilakukan ini merupakan kegiatan rutin setiap kali peserta APEKSI menggelar rapat kerja. Selain ingin melestarikan, juga ingin memperkenalkan bahwa masing-masing kota memiliki seni dan budaya dengan ciri khas dan keunikan tersendiri.

“Melalui pawai budaya ini, kita ingin menunjukkan seluruh kota di Indonesia kaya akan seni dan budaya yang merupakan hasil warisan para leluhur. Walaupun seni dan budya kita beragam dan berbeda namun kita tetap bersatu. Justru dengan keberagaman inilah kita semakin kuat dalamNegara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Wali Kota.

Selain itu yang lebih penting lagi tambah Wali Kota, melalui pawai budaya ini kita mengajak seluruh masyarakat, terutama genersi muda agar lebih mengenal dan mencintai seni dan budya yang dimiliki masing-masing daerah.

“Jadi ini juga sebagai benteng untuk menghadapi arus globalisas,” ungkapnya.

Pawai budaya berlansung sangat meriah. Acara yang dimulai pukul 15.00 WIB ini berlangsung hingga pukul 20.00 WIB disaksikan ribuan masyarakat. Selain mengenakan pakaian dareah, para peserta pawai tak ktinggalan membawa alat musik trdisionilnya. Selain itu pawai budaya juga diisi dengan pakaian hasil modifikasi, kereta kencana, perahu serta property lainnya yang cukup indah dan menarik.

Usai mengikuti pawai budaya, Wali Kota dan istri selanjutnya meninjau stand Pemko Medan yang mengikuti Indonesia City Expo di sebelah Stadion Gajayana Malang. Selain Batik dan Songket Medan, stand ini juga menampilkan aneka kerajinan tangan para pelaku UMKM di Kota Medan seperti sepatu, tas, sandal maupun souvenir. Tidak ketinggalan menampilkan sejumlah penganan diantaranya pancake, bika ambon, bolu maupun kue kering yang juga hasil para pelaku UMKM.

Menurut Wali Kota, setiap kali mengikuti rapat kerja APEKSI, Pemko Medan dipastikan mengirimkan stand.




“Kita ingin menjadikan stand ini sebagai wadah bagi para pelaku UMKM di Kota Medan untuk mempromosikan hasil produknya agar bisa lebih terkenal lagi. Selain itu juga merek dapat bertukar pengalaman dan informasi dengan para UMKM dari kota lainnya . Dengan dmeikian produk yang dihasilkan bisa lebih baik lagi ke depannya,” harap Wali Kota.

Berdasarkan amatan SORA SIRULO, sejak dibukanya, stand Pemko Medan ramai dikunjungi. Tidak hanya ramai dikunjungi oleh peserta APEKSI, tapi juga oleh warga sekitar. Selain tertarik dengan Songket dan Batik Medan, mereka sangat menyukai penganan yang ditampilkan. Hingga menjelang maghrib, banyak penganan yang ditampilkan habis diborong pembeli.

Selain pawai budaya dan memuka stand di Indonesia City Expo, Pemko Medan juga menurunkan tim kesenian untuk menghibur seluruh pengunjung yang hadir di arena Indonesia City Expo. Penampilan tim kesenian Pemko Medan hasil binaan Hj Rita Maharani ini mendapat aplaus meriah dari para pengunjung.






Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.