Kolom Soibah E. Sari: WANITA BUTUH DIMENGERTI

Saya lama terdiam membaca berita yang lagi viral. Seorang ibu menggorok leher tiga anaknya. Entah tekanan apa yang dialami wanita tersebut sehingga sebegitu depresinya. Mirisnya lagi, wanita tersebut adalah seorang ibu yang sangat berbakat dan potensial. Karena beliau seorang MUA yang sudah banyak memberi jasa menjadikan wanita-wanita yang ingin menikah menjadi cantik dan rupawan.

Sungguh beban yang sudah tidak bisa ia pikul mungkin makanya peristiwa tragis itupun terjadi.

Saya sangat memahami tekanan berat yang dialami ibu tersebut. Karena yang saya alami juga tidak kalah sakit. Saya juga menanggung 100% beban hidup dengan empat anak yang masih butuh biaya besar, karena keempatnya masih usia sekolah.

Kalau saya tidak kuat dan tetap berusaha menjaga kewarasan, mungkin nasib saya entah bagaimana. Makanya saya selalu berpikir optimis dan paham betul bahwa seberat apapun masalah yang saya hadapi, pasti ada jalan keluarnya.

Saya juga selalu menanamkan di benak saya, bahwa anak-anak saya hadir ke dunia ini sebagai kehendak alam agar saya jadi manusia kuat dan tangguh. Saya tidak mau dikalahkan hidup ini.

Saya memang tidak mengetahui karakter ibu ini yang sebenarnya. Tetapi mungkin yang membedakan saya dengan beliau, adalah cara menerima masalah yang datang mendera.

Ibu tersebut mungkin type wanita yang memendam segala sakit yang dialaminya. Sehingga jiwanya terluka, tertekan dan tidak berani mengutarakannya pada siapapun. Sementara saya berprinsip, masalah itu hadir untuk mendewasakan saya.

Jadi, saya mesti hadapi dan di balik itu pasti jawaban-jawaban dari masalah yang hadir itu dekat dengan saya. Tinggal saya menemukannya dengan cara mempertajam rasa bijak yang ada di dalam diri saya sendiri.

Bayangkan jadi saya, hidup di rantau dengan empat anak. Mantan suami yang sama sekali tidak bertanggungjawab. Tidak semua wanita sanggup menghadapinya. Tetapi saya patut bersyukur karena saya diberi jiwa yang kuat, tangguh dan berani bertarung menghadapi dunia yang tidak mudah ini.

Saya harus banyak-banyak berterima kasih pada alam, karena saya diberi pilihan menjadi orang yang berani menertawakan kesulitan dan bisa jadi manusia yang melihat hidup ini indah dari sudut yang berbeda dengan manusia pada umumnya.

Mungkin itu anugerah besar bagi saya. Karena jika saya jadi manusia pada umumnya maka saya tidak bisa jamin akan kuat menghadapi yang saya jalani sekarang.

Semoga wanita-wanita di luar sana yang saat ini lagi menjalani hidup yang berat, derita bathin, tekanan suami, mertua, keluarga, tekanan ekonomi, dan repotnya menghadapi anak-anak yang mungkin saja membutuhkan energi lebih untuk menghadapinya.

Hendaknya bisa lebih membebaskan pikirannya dan memahami bahwa hidup ini harus dinikmati dan dijalani dengan indah, sebagai rasa terima kasih kita pada alam karena sudah mengizinkan kita hidup dan menjadi bagiannya.

Kuatlah wanita!

Serang (Banten) 21 Maret 2022

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.