SRI LAZUARI. JAKARTA. Warga asal Sumatera Utara di Jakarta yang tergabung dalam komunitas ”Tanah Karo Menangis” akan menyelenggarakan pergelaran kesenian yang bertajuk ”Metamorfose Erupsi Sinabung”.
Pergelaran yang dilaksanakan di Anjungan Sumatera Utara, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Sabtu Malam [29/3] besok merupakan puncak dari serangkaian kegiatan penghimpunan dana yang dilakukan selama satu bulan. Dana yang terkumpul akan disalurkan untuk para pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung.
”Kegiatan difokuskan untuk menanggulangi biaya pendidikan anak-anak para pengungsi. Tercatat ada sekitar 600-an orang yang sedang menempuh pendidikan di berbagai kampus. Jangan sampai mereka putus sekolah karena ketiadaan biaya,” tutur Ketua Panitia, Cahaya Purba SE kepada Sora Sirulo hari ini [Juman 28/3].
Sebelumnya, Cahaya Purba dan tim panitia didampingi oleh Penasehat Panitia Tatan Daniel SSos telah diterima oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di ruang kerjanya. Pada kesempatan itu, selain memberi bantuan sejumlah uang secara pribadi, Gubernur yang akrab dipanggil Jokowi itu berjanji akan memberi santunan kepada para mahasiswa yang berasal dari desa-desa di kawasan bencana Sinabung, khususnya yang tengah belajar di kampus-kampus Jakarta.
”Sampaikan daftarnya segera kepada saya, ya, agar bisa segera dibantu,” ujarnya dengan serius, menanggapi paparan yang disampaikan oleh Cahaya Purba tentang kondisi mutakhir pengungsi di Tanah Karo.
Pergelaran kesenian akan didukung hampir seratus orang seniman. Diantaranya: Rita Matumona, Rani Dahlan, Darmansyah Ismail, Tio Fanta Pinem, Santa Hoki Ginting, Yan Harahap, Rudang Mayang Group, Komunitas Seniman Tradisi Sumatera Utara, Kelompok Teater Bumi Kalamtara, Sanggar ”Matra Etnika” serta para seniman tradisi dari Mandailing, Tapanuli Tengah, Toba, Simalungun, Melayu, dll.
“Mereka berpartisipasi tanpa dibayar. Ini murni gerakan moral kesenian,” papar Tatan Daniel, Kepala Anjungan Sumatera Utara di Taman Mini ”Indonesia Indah”.
”Kepekaan para seniman diharapkan dapat menggugah kepedulian masyarakat,” tambahnya.
Kegiatan akbar ini tergolong langka diselenggarakan di Jakarta, melibatkan bermacam genre kesenian, baik tradisi maupun kontemporer, yang tertuang melalui berbagai ekspresi seni, seperti musik, sastra, teater, tari, senirupa, ’happening art’. Akan ditayangkan pula film dokumenter tentang erupsi Sinabung serta kondisi terakhir para korban di beberapa tempat-tempat pengungsian.
”Liputan dilakukan langsung oleh teman-teman relawan di posko Karang Taruna di sana. Mereka juga akan hadir di TMII untuk menyampaikan kesaksian,” ujar Cahaya Purba.