RIKWAN SINULINGGA. SIMPANG EMPAT. Beberapa hari terakhir aktivitas Gunung Sinabung semakin meningkat. Ini terlihat hampir setiap hari gunung ini mengalami erupsi dengan semburan debu vulkanik ke atas dan mengikuti arah angin menyebarkan debu vulkaniknya.
Namun, kemarin [Sabtu 21/5] erupsi Sinabung tampak berbeda. Berdasarkan laporan dari PVMBG, erupsi Sinabung disertai guguran awan panas terjadi secara menerus mulai Pukul 14:28, 15:08, 16:39, dan 16:48 WIB. Tercatat Awan panas guguran mencapai 4,5 km (mencapai sungai Lau Borus). Awan panas terus bergerak mengikuti aliran sungai Lao Borus kearah Barat. Tinggi kolom abu vulkanik 3.000 m.
Hingga laporan ini disajikan kemarin [Sabtu 21/5: Pkl. 18.30 Wib], awan panas guguran masih berlangsung dan mengikuti angin ke arah Timur (berita terlambat tiba di redaksi karena jaringan internet susah saat itu). Satu hal yang paling membahayakan, guguran awan panas yang menggulung mengikuti lereng Gunung Sinabung sebelah Timur yang dikhawatirkan bisa mengenai rumah-rumah penduduk dan bisa saja menelan korban.
Informasi terakhir yang didapatkan oleh Sora Sirulo, ada sekitar 7 orang korban. 3 orang meninggal dunia dan 4 orang luka terbakar 80% akibat terkena awan panas. Semua korban diperkirakan warga Desa Gamber (Kecamatan Simpangempat). Desa ini berada di dalam Zona Merah dan penduduknya sudah diungsikan. Namun, sepertinya masih tetap ada warga yang berani beraktivitas di lahan pertanian sekitar Desa Gamber.
Kembali dihimbau agar warga menghindari zona berbahaya sekitar Gunung Sinabung melihat aktivitas gunung yang semakin meningkat untuk menghindari bertambahnya korban jiwa.