AMANKAN RANTAI PASOKAN KEBUTUHAN POKOK UNTUK KENDALIKAN INFLASI DAN ANCAMAN RESESI

VENESSA GINTING | MEDAN | Sejumlah langkah telah dilakukan oleh Wali Kota Medan (Bobby Nasution) dalam upaya menekan inflasi sekaligus menghadapi ancaman resesi. Selain mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengembangan UMKM, Pemko Medan melakukan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan daerah penghasil bahan kebutuhan pokok.

Salah satunya adalah dengan Pemkab Dairi.

Terkait mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengembangan UMKM, Bobby meminta kepada Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan agar meningkatkan nilai tambah dari produk UMKM yang dihasilkan. Selain itu, di tahun 2023 ini, Bobby menginginkan ada hasil produk UMKM yang dibina selama ini dapat diekspor.

Menyangkut upaya pengendalian inflasi, Bobby benar-benar ditanggungjawabi dan memastikan kestabilan harga tetap terjaga. Oleh karenanya, Bobby Nasution menginstruksikan kepada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (KPPP) Kota Medan melakukan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan sejumlah daerah penghasil bahan kebutuhan pokok. 

“Saya minta KAD itu sudah dilakukan sebelum masa panen pertama di tahun 2023. Jika Kerjasama mendekati masa panen, takutnya kita tidak bisa memastikan harga yang akan dilepas petani di daerah penghasil,” kata Bobby Nasution baru-baru ini. 

Instruksi Bobby Nasution pun telah diamini, teranyar Pemko Medan telah melakukan KAD dengan Pemkab Dairi guna pemenuhan bahan kebutuhan pokok, terutama cabai Merah. Selain KAD, Dinas KPPP juga diminta untuk mengajak pihak swasta mau berinvestasi membantu Pemko Medan membangun coldstorage yakni ruangan yang dirancang khusus dengan kondisi suhu tertentu untuk menyimpan berbagai macam bahan kebutuhan pokok sehingga terjaga kesegarannya guna mendukung KAD yang dilakukan.

Juga berkoordinasi dengan OPD terkait untuk memperhatikan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok, salah satunya beras.

Guna mendukung upaya pengendalian inflasi dan antisipasi ancaman resesi, Bobby Nasution minta dilakukan penguatan anggaran sehingga program yang telah dipersiapkan dapat berjalan dengan lancar. Oleh karenanya, seluruh perangkat daerah terkait diminta untuk melakukan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dan penguatan iklim investasi.

Apresiasi dan dukungan disampaikan akademisi dari Administrasi Bisnis FISIP Universitas Sumatera Utara (USU) (Nicholas Marpaung SAB MSi) atas langkah yang telah dilakukan Bobby Nasution tersebut. Dikatakannya, inflasi dan ancaman resesi harus ditanggapi serius. Sejak tahun lalu, ungkapnya, ia sudah memprediksi akan terjadi resesi global di tahun 2023.

“Masyarakat boleh percaya atau tidak dengan prediksi tersebut. Yang pasti dalam mengelola ekonomi dan birokrasi negara maupun daerah, resesi dan inflasi ini adalah hal yang pasti terjadi dan harus diyakini dapat terjadi sewaktu-waktu sehingga stakeholder harus punya persiapan dan strategi yang tepat untuk menghadapinya,” ungkap Nicholas.

Di tahun lalu, jelas Nicholas, inflasi Kota Medan YOY (Year on Year) ada di angka 4,95%. Oleh karenanya, imbuhnya, Bobby Nasution tahun ini harus menjaga inflasi tetap berada di bawah 5%. Diakuinya, hal itu tentunya bukan tugas mudah namun demikian masih ada peluang untuk lepas atau terhindar dari resesi di Medan. 

“Upaya yang dilakukan Pak Bobby dengan mengamankan rantai pasokan kebutuhan pokok dengan pemerintah kabupaten lain di sumut, salah satu contohnya dengan Kabupaten Dairi. Saya punya keyakinan upaya yang dilakukan beliau dapat mengendalikan inflasi dan meredam dampak resesi yang lebih dalam di Kota Medan,” ungkapnya.

Diungkapkan oleh Nicholas, ada 4 poin menjaga stabilitas harga yang dirancang Bobby Nasution yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif. Sejauh ini, hal-hal tersebut sudah dijalankan oleh orang nomor satu di Pemko Medan tersebut. Oleh karenanya, bilangnya, langkah yang dilakukan Bobby Nasution harus diapresiasi  dan didukung penuh agar terrealisasi sehingga Medan terhindar dari dampak resesi.

“Pak Bobby itu saya rasa sangat cerdas, sebab dapat membaca situasi perekonomian nasional dan global yang masih belum pulih. Beliau menginstruksikan jajarannya untuk menghemat pengeluaran daerah. Itu juga salah satu cara menghindari resesi. Selain itu, sektor riil dan UMKM memang harus tetap dipantau khusus oleh Pak Bobby. Operasi pasar murah dibuat rutin. Pak Bobby harus berani dan memiliki gagasan lebih untuk menumbuhkan sektor UMKM di Kota Medan ini guna menjaga daya beli masyarakat,” paparnya.

Jika UMKM tidak tumbuh, Nicholas yakin ekonomi dan daya beli warga Kota Medan juga pasti terganggu. Dikatakannya, masyarakat bisa melihat betapa pedulinya Bobby Nasution terhadap UMKM di Kota Medan melalui banyak kegiatan yang diinisiasinya. Meski demikian, Nicholas mengingatkan, Pemko Medan harus lebih maksimal dalam melakukan penanganan karena dampak resesi sangat besar.

Dengan langkah-langkah yang dilakukan Bobby Nasution tersebut, kata Nicholas, stakeholder daerah lain dapat mencontohnya. Sebab, tegasnya, pemimpin harus visioner dan dapat membaca kondisi perekonomian yang terjadi baik secara nasional maupun global. Di samping itu, Nicholas mengingatkan, mencegah resesi dan menghindari inflasi ini bukan semata tugas pimpinan daerah, tapi semua kalangan. 

“Program yang baik dan realistis seperti yang dibuat Pak Bobby ini tidak akan tercapai apabila tidak didukung dan dilaksanakan dengan baik oleh semua pihak,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.