ITA APULINA TARIGAN. KUALA LUMPUR. Fofo dijepret pagi tadi di Melaka (Malaysia) [Selasa 5/11], gedung Christ Church yang dibangun oleh Belanda di Abad17. Setelah menaklukkan Spanyol, mereka menghancurkan kota Fomosa dan gerejanya, lalu membangun gereja ini. Pada masa itu gereja itu dikenal dengan nama Dutch Reformed. Setelah Melaka diduduki oleh Inggris, namanya berganti menjadi Gereja Anglikan. Dalam gereja itu banyak dikubur orang-orang penting Eropah.
Di sebelah kanan gedung gereja berdiri Staadhuis, yang sekarang difungsikan sebagai Museum Etnografi. Staadhuis adalah bahasa Belanda yang berarti Balai Kota. Di sebelah kanannya berdiri Balai Lukis Melaka, sekaligus tempat pameran seni lukis.
Gereja Tua
Gereja itu sekarang berusia 260 tahun. Di dalamnya ada prasati yang memuat nama-nama pendeta gereja itu sejak berdiri hingga sekarang. Di awal 197Oan, nama-nama pendeta sudah berganti nama Asia; Tamil atau China. Sampai sekarang gereja itu masih dipakai untuk kebaktian berbahasa Melayu, Tamil dan Mandarin.
Kursi-kursi dan mimbar di dalam gereja terbuat dari kayu yang diukir halus. Kursi-kursi dan mimbar belum pernah diganti sejak berdiri sampai sekarang.
Foto dijepret (dengan Black Berry) dari Clock Tower, sebuah menara jam yang dibangun orang Belanda untuk rakyat Melaka.