Setelah hampir 2 tahun tidak impor beras, tiba-tiba pemerintah mengumumkan beli beras. Dari informasinya sih agar ada ketahanan pangan. Untuk stok. Mengantisipasi supaya ketersediaan beras tidak dipolitisir. Biar […]
Kolom Eko Kuntadhi: DEODORANT ITU DIOLES, BUKAN DIKEMUT
Ini hari Minggu. Jangan bicara yang susah-susah. Apalagi bicara soal politik agama. Biarlah Somad mengecilkan arti Nabi Muhammad dalam ceramahnya, sambil memuja-muja khilafah. Itu urusan dia. Namanya juga […]
Kolom Eko Kuntadhi: MENJUAL 212 SUDAH GAK LAKU
Ingatkah kamu tentang anak-anak santri yang longmarch dari Ciamis menuju Jakarta untuk ikut aksi 212? Mungkin kita masih ingat wajah-wajah yang kelelahan itu. Memasuki Bandung mereka disambut oleh Gubernur […]
Kolom Eko Kuntadhi: SALMAN GAK PERNAH SALAH
Di Saudi harga barang-barang naik, salah satunya disebabkan dikenakannya PPN 5% terhadap setiap transaksi. Rakyat protes.
Kolom Dr. Lahargo Kembaren SpKJ: Memahami Fenomena Bunuh diri dan Pencegahannya
Beberapa hari yang lalu kita mendengar sebuah berita kejadian bunuh diri yang dilakukan oleh seorang wanita muda dengan cara melompat dari lantai 10 sebuah apartemen. Setiap fenomena bunuh […]
Kolom Eko Kuntadhi: SALING BEREBUT MEMETIK MAHAR
Pilkada serentak meninggalkan persoalan. La Nyalla Manttaliti, salah seorang kader Gerindra Jatim keki. Dia tidak mendapat rekomendasi Gerindra untuk maju bertempur di ajang pemilihan Gubernur Jatim.
Kolom Ganggas Yusmoro: MAU TAHU PRESTASI 100 HARI GABENER DKI?
Apa prestasi 100 hari Gabener DKI? Ok- Oc? Atau pembenahan Tanah Abang? Atau pembentukan KPK-KPKan? Ya, Ok Oc yang diharapkan bahkan menjadi mimpi siang malam bagi pengusaha kecil […]
Kolom Sanji Ono: GAJI GURU DKI
Uno : “Guru-guru gajinya di DKI nggak kalah sama Finlandia. Saya lihat di sana guru standarnya Rp 31 juta per bulan. Ternyata guru-guru kita yang terbaik sudah segitu […]
Kolom Eko Kuntadhi: FATWA POLITIK
Seorang mahasiswa menelepon seorang guru ngaji yang juga salah satu petinggi PKS. Kebetulan mereka memang tinggal berbeda kota.
Kolom Eko Kuntadhi: KAJIAN KENCING DI PONDOK INDAH
Ini yang menarik dari Indonesia. Dulu warga NU dianggap kaum sarungan, dianggap muslim terkebelakang. Mereka diledek oleh muslim kota sebagai kolot, tradisional, kampungan dan mencampurkan agama dengan tradisi.