2013A: “Pak, Bapak yakin mau maju Pilpres? Nggak nerusin jadi gubernur DKI dulu sampai selesai?” J: “Banyak persoalan di DKI ini yang harus diselesaikan dengan kebijakan pusat. Makanya […]
Kolom Sri Nanti: SINISME
Sekarang saya mau agak serius. Dalam pandangan masyarakat kita jika ada seorang perempuan, anak orang miskin, baru lulus sekolah (masih muda) terus sukses bisa beli macam-macam selalu dicurigai […]
Kolom Sri Nanti: LENGSER KEPRABON
Dalam tradisi Timur, seorang Ratu/Pemimpin setelah berkuasa/ berpolitik (Masa Grahasta), akan melewati tahapan selanjutnya yaitu menjadi pertapa (Wanaprasta)/melepaskan semua ikatan dengan duniawi. Setelah lepas dari urusan duniawi baru […]
Kolom Sri Nanti: JULID
Kita tidak boleh mengatakan seseorang itu maling, misalnya, di sosial media. Bisa kena UU ITE. Kecuali kita bisa membuktikan dia benar-benar maling. Wong yang bisa membuktikan seseorang punya […]
Kolom Sri Nanti: NELSON MANDELA DAN DENDAM
Tak lama setelah terpilih sebagai Presiden Afrika Selatan (1994-1999), Nelson Mandela mengajak beberapa pengawalnya untuk keliling kota. Dia singgah di sebuah restoran, dan tidak meminta perlakuan khusus. Dia […]
Kolom Sri Nanti: DUO NYINYIR DAPAT PENGHARGAAN DARI PRESIDEN
Setelah 7 tahun fokus dan konsisten nyinyir ke Pak Jokowi, akhirnya Beliau berdua dapat penghargaan dari Pak Presiden. Masih mau ngomong Pak Jokowi anti kritik dan yang ngritik […]
Kolom Sri Nanti: DEMOKRASI INDONESIA
Contoh nyata penerapan demokrasi kita adalahsaat Konggres Pemuda II. Para perwakilan pemuda kita sepakat memilih Bahasa Melayu sebagai Bahasa Persatuan bukan Bahasa Jawa walaupun Jawa adalah suku mayoritas.
Kolom Sri Nanti: PENGALAMAN ADALAH GURU TERBAIK — Sebuah Analogi
Saya pernah dipilih jadi Ketua Panitia sebuah acara akbar di sekolah. Dengan antusias saya langsung bekerja mengerahkan tim. Mulai dari bagian perlengkapan yang tugasnya sewa tenda, kursi dan […]
Kolom Sri Nanti: HARGA TEMAN ITU MAHAL
Saya suka bercanda, tapi ketika ada teman posting jualan, saya tidak pernah komentar dengan candaan. Misalnya, “Utang ya”, atau “Gratis ya” atau “Harga teman ya..” Kalau tidak niat […]
Kolom Sri Nanti: PERANG MARKETING GAYA BARU
Kita harus bisa membedakan mana orang-orang yg membawa syi’ar agama dan mana yang hanya promosi produk budaya. Baik budaya yang berkaitan dengan pangan, sandang, papan dan gaya hidup. […]