DARI MANA JULUKAN RATU BUAH KEPADA MANGGIS?

Dari mana julukan Ratu Buah kepada Manggis? Ada legenda tentang Ratu Victoria (1819 – 1901) yang menawarkan hadiah seratus poundsterling kepada siapa saja yang bisa mengantarkan manggis segar kepadanya. Meskipun legenda ini dapat ditelusuri ke publikasi tahun 1930 oleh penjelajah David Fairchild, legenda ini tidak didukung oleh dokumen sejarah mana pun yang diketahui.

Dalam buku Fairchild berjudul “Exploring for plant” yang diterbitkan pada tahun 1930 oleh Macmillan, ia pertama kali menyebut manggis di halaman 7 sebagai “ratu buah tropis”.

Fairchild kemudian melanjutkan penjelasannya di halaman 18 dan menyatakan bahwa Ratu Victoria “pernah menawarkan 100 pound kepada siapa saja yang mau membawakannya”. Dugaan tawaran uang, gelar ksatria, dan sebagainya adalah hal yang tidak benar dan tampaknya merupakan karya kreatif dari David Grandison Fairchild (1869 – 1954).

Fairchild adalah pendukung kuat pertanian dan tokoh penting dalam sejarah pengumpulan tanaman dari seluruh dunia. Dalam perjalanannya yang luas ke seluruh dunia, Fairchild mempunyai banyak kesempatan untuk mencoba hampir semua buah di banyak negara baik tropis maupun beriklim sedang. Kesimpulannya, dari semua buah yang ia cicipi, yang mendapat pujian tertinggi adalah manggis.

Kemungkinan asal usul kutipan “manggis, ratu buah” ini sebenarnya adalah terjemahan dari ungkapan Thailand atau Melayu kuno. Mungkin ini berasal dari zaman kolonial dan penjelajah awal pertama kali bertemu dengan manggis. Orang Eropa pertama yang mencoba buah ini mungkin hanya menerjemahkan ungkapan pujian masyarakat setempat terhadap buah ini.

Kutipan “ratu buah” tergantung di belahan dunia mana duduk saat membaca ini. Nanas, anggur, apel, mangga (India), persik (AS), aprikot, quince dan entah berapa banyak buah-buahan lainnya semuanya disebut sebagai “ratu buah”.

Alfred Russell Wallace dalam bukunya “Malay Archipelago” menganggap jeruk sebagai “ratu buah”, disandingkan dengan durian sebagai “raja buah”. Dan di Filipina, manggis disebut sebagai… buah Raja!

Bukan kebetulan di Indonesia, pohon durian dan manggis panen di waktu berdekatan. Menurut saya, inilah alasan mengapa durian dijuluki raja buah dan manggis dijuluki ratu buah. Yang ditunggu-tunggu.

Saat kecil ada rumor bahwa memakan durian dan manggis tidak boleh berdekatan waktunya. Ini diucapkan orang tua pada anak-anak. Alasannya, pemakannya bisa meninggal.

Seorang pemenang makan durian terbanyak mempunyai resep jitu. Ia memakan manggis di sela makan durian. Dan hasilnya, ia bisa memakan lebih banyak durian dari peserta lainnya.

Dalam terapi makanan Tiongkok , manggis dianggap “mendinginkan”. Menjadikannya penyeimbang yang baik terhadap durian yang “panas”. Dan itu mungkin menyebabkan bisa memakan durian jadi lebih banyak.

Saya pernah mencoba dan tidak ada masalah. Ternyata itu hanya alasan orang tua agar si anak tidak banyak memakan durian, karena durian itu mahal.

Namun memakan berlebihan juga tidak baik. Ingat usia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.