KAPOLDA DAN WALIKOTA CEK HARGA DI 2 PASAR MEDAN

SALMEN SEMBIRING. MEDAN. Kapolda Sumut  (Irjen Pol  Agus Andrianto) bersama Wali Kota Medan (Drs H T Dzulmi Eldin S MSi)  meninjau Pusat Pasar dan Pasar Petisah [Selasa 9/10]. Selain untuk mengecek harga bahan kebutuhan pokok, peninjauan juga dilakukan untuk mengetahui apa yang menjadi keluhan para pedagang selama ini.

Selanjutnya  hasil peninjauan akan ditindaklanjuti dengan melakukan langkah-langkah antisipasi.

Peninjauan turut diikuti Kepala Perum Bulog Divre Sumut (Benhur Ngkaimi), Kapolrestabes Medan (Kombes Pol Dadang Hertanto), unsur Forkopimda Kota Medan dan Bank Indonesia Perwakilan Sumut, Dirut PD Pasar (Rusdi Sinuraya) serta pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemko Medan.




Dari hasil peninjauan yang dilakukan, harga bahan kebutuhan pokok cenderung stabil. Kenaikan harga hanya terjadi pada dua komoditi saja yakni cabai merah dan cabar rawit. Untuk cabai merah, harga naik ke kisaran Rp. 42 ribu/ kg. Sebelumnya harga hanya Rp. 34 ribu/ kg. Sedangkan harga cabai rawit lebih ‘pedas’ lagi yakni Rp. 50 ribu/ kg, sebelumnya di kisaran Rp. 30-33 ribu/ kg.

Losd ikan di Pusat Pasar pertama kali dikunjungi Kapolda Sumut dan Wali Kota beserta rombongan setibanya di pasar yang pertama kali dibuka pada 1 Maret 1933 tersebut. Saat menanyakan harga ikan, sejumlah pedagang langsung menyampaikan keluhan kepada Kapolda Sumut dan Wali Kota.

Selain mengeluhkan kondisi bangunan los ikan, para pedagang juga mengaku penghasilan berkurang karena pembeli yang datang sedikit. Menurut Bilsan (43), selaku Sekretaris Pedagang Pusat Pasar Ikan Basah (PPIB), kondisi itu terjadi karena banyak pedagang ikan yang menggelar lapak di Jl. Bulan.

“Tentu saja warga lebih memilih membeli ikan basah di Jl. Bulan. Kalau membeli ke sini, mereka harus membayar parkir progresif yang hitungannya per jam apabila membawa kenderaan bermotor. Untuk itulah kami berharap agar pedagang ikan di Jl. Bulan segera ditertibkan!” kata Bilsan mewakili pedagang ikan basah.

Kepada para pedagang, Kapolda Sumut dan Wali Kota berjanji akan segera menindaklanjuti keluhan mereka. Keduanya menegaskan, pedagang ikan di Jl. Bulan segera ditertibkan karena kawasan itu bukan tempat berjualan. Pedagang ikan basah pun mengucapkan terima kasih dan berharap penertiban dilakukan secepatnya.

Setelah itu dilanjutkan dengan meninjau tempat penjualan ayam potong. Menurut pengakuan para pedagang, harga jual ayam potong tidak naik, dijual Rp. 26 ribu/kg. Harga itu bisa turun Rp. 1.000 per kilogamnya apabila tidak disertai bagian kaki dan kepala. Setelah itu dilanjutkan dengan mengecek harga sayuran. Selain cabai merah dan cabai rawit, harga komiditi lainnya relatif stabil; seperti bawang merah Rp. 20 ribu/ kg, bawang putih Rp. 20 ribu/ kg dan tomat Rp. 11 ribu/ kg.




Untuk harga telur ayam buras, harga juga stabil sebab penjualannya hanya di kisaran Rp. 1.100 – 1.300/ butir.

“Kalau telur berukuran jumbo, barulah harganya kita jual Rp. 1.400/ butir. Sudah itu stok untuk telur ayam buras cukup banyak sehingga harga kecil kemungkinan naik,” ungkap Roni Uli, salah seorang pedagang telur.

Begitu juga dengan harga daging sapi, pedagang yang ditemui Kapolda Sumut dan Wali Kota mengaku tidak ada mengalami kenaikan, harga stabil Rp. 110 ribu/kg dan harga daging kambing Rp. 90 ribu/kg. Harga beras pun stabil, beras jenis IR 64 dijual Rp. 11 ribu/kg dan beras medium Rp. 10 ribu/kg.

Peninjauan di Pusat Pasar diakhiri  dengan mendatangi Kedai Kita yang didirikan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Medan, PD Pasar, Perum Bulog serta BI Perwakilan Sumut. Pasalnya, kehadiran Kedai Kita untuk menjaga stabilitas harga di Kota Medan. Di samping itu juga memberikan kepastian harga yang sebenarnya, terutama bahan kebutuhan pokok.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.