Kolom Andi Safiah: KEMANUSIAAN

Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, atau saya singkat menjadi “Humanisme” adalah konsep yang juga datangnya dari Barat. Gagasan humanisme muncul dengan semangat membangun kembali peradaban manusia yang dirusak oleh spirit “rebutan Tuhan” dimana dominasi paham ketuhanan begitu kuat bahkan keras di zamannya. Siapapun yang tidak percaya pada doktrin ketuhanan yang sifatnya monopolistic akan dihabisi.

Bahkan seorang Ilmuan besar macam Galileo harus tunduk pada keputusan gereja, dan mereka yang mempertanyakan doktrin gereja yang memegang otoritas sekaligus stempel langit akan dihabisi.







Banyak Ilmuan, pemikir bebas, atheist, agnostic, sampai the unbeliefer harus mati di tiang pancung atau dibakar macam steak jika berani melawan otoritas agama saat itu. Paham humanisme masih belum nongol saat itu, tapi secara individual paham humanisme hidup dalam nurani mereka.

Mereka jelas lebih baik mati dari pada tunduk pada kehendak penguasa (otoritas agama). Indonesia mencoba mengadobsi pemahaman humanisme ini secara serampangan tanpa betul-betul memahami spiritnya. Hasilnya bisa kita saksikan bersama bahwa 72 tahun merdeka dari penjajahan fisik, tidak membuat bangsa ini memanusiakan manusianya.

Mereka yang terus mencoba untuk menjadi manusia yang adil dan beradab justru dihabisi dengan beragam alasan politik. Sejak zaman Tan Malaka masih hidup sekalipun prinsip humanisme ini tidak pernah benar-benar hidup dalam kesadaran kolektif bangsa ini. Mengapa karena prinsip ini sekedar diadobsi untuk menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia adalah bangsa yang beradab walaupun faktanya biadab.

Inilah ideologi yang dibanggakan, walaupun ideologi pancasila adalah hasil nyontek dari bangsa lain lalu diklaim sebagai hasil pemikiran sendiri. Pada titik ini, saya jadi teringat petuah dari Pramudiya Ananta Toer, bahwa “Jujur harus dimulai dari pikiran” dan kita tidak pernah mau mendengarkan apa yang disampaikan oleh bung Pram.

#Itusaja!








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.