Kolom Alvian Fahrurrozi: PERGANTIAN KETUA NEGERI GARUDA

Biasanya, kepintaran itu memang sepaket dengan kesombongan dan kebodohan itu sepaket dengan kerendahan hati. Seperti itulah “yin-yang kehidupan”. Di balik setiap sisi terang selalu mengendap sisi gelap dan di balik sisi gelap selalu menyembul sisi terang. Tetapi, meski demikian, dalam hidup ini banyak ledakan-ledakan paradoksal.

Mustahil bisa merumuskan sesuatu secara mutlak pasti dan 100% presisi.

Secanggih apapun rabaan pemikiran manusia, tetap saja pada akhirnya akan bertekuk lutut pada hukum ketidakpastian. Mungkin memang “roh ketidakpastian” itulah satu-satunya hukum pasti dalam hidup. Oleh karena itu, tentu saja adalah sebuah komposisi langka manakala ada orang yang sangat pintar tetapi penuh dengan sinar kerendahan hati.

Manusia seperti itu adalah laksana sinar rembulan: Menyinari, memberi cahaya, tetapi tetap teduh dan tidak membawa panas. Begitupula sebaliknya, juga sebuah komposisi yang langka, manakala orang yang sangat pandir tetapi kecongkaannya menyambar-nyambar. Orang seperti ini laksana tong kosong yang dipukuli bocah-bocah tengil di tengah malam: Kosong, bising, dan kacau mengganggu.

Konon kabarnya, di sebuah Negeri Garuda sedang akan ada pergantian ketua. Salah satu kandidatnya ada yang jenis manusia komposisi langka ke dua itu: Maha goblok tetapi kepongkahannya sangat mencolok. Orang pongah tetapi kalau pintar, dosa kepongahannya bisa sedikit dimaklumi. Begitupula orang bodoh yang rendah hati, dosa kebodohannya bisa sedikit diampuni.

Tetapi, kalau sudah “bodoh” tetapi sekaligus tidak memiliki kualitas luhur “rendah hati”? Itu dosanya dua kali lipat, jangan dimaklumi, jangan diampuni, dan jangan dipilih menjadi ketua atau wakil ketua di sektor pemilihan apapun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.