Kolom Andi Safiah: LIBERAL vs CONSERVATISM

Liberal adalah pandangan yang sering kali disalahpahami. Padahal, yang mendorong peradaban manusia sampai pada posisi saat ini lebih banyak datang dari pikiran manusia-manusia liberal. Karena orang-orang yang berwatak liberal adalah mereka yang selalu bersemangat menawarkan ide-ide baru yang acap kali menabrak mentalitas conservative.

Sementara mentalitas conservative tidak selalu keliru.

Merekalah apa yang kita sebut dengan “tradisi” masih terus bertahan hingga saat ini. Salah satu conservativeme yang paling meriah dan terkemuka adalah conservativeme ala agama.

Lalu bisakah kedua gagasan ini dipertemukan?

Jawabannya, bisa. Maka itulah ide soal Demokrasi menjadi masuk akal. Demokrasi menyediakan semacam “jembatan” untuk para ide bertemu. Jika saja jembatan itu (demokrasi) tidak pernah ada maka jurang pemisah antara keduanya masih akan terus terbuka lebar.

Inilah mengapa sampai saat ini Demokrasi masih menjadi jembatan penghubung antara dua kutub gagasan yang sering kali bersebrangan. Tanpa Demokrasi mungkin yang paling sering kita saksikan adalah perkelahian dengan menggunakan tombak dan pedang.

Maka belajar berdemokrasi artinya belajar menyampaikan ide dengan cara-cara yang adil dan juga beradab.

#itusaja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.