Kebenaran seringkali dihindari karena kebenaran dianggap buruk dan biasanya tidak menyenangkan. Jangan pernah mencari kebenaran kecuali anda siap menghadapi amarah yang berasal dari kekecewaan.
Itulah mengapa Nietzsche seringkali mengingatkan kita bahwa ketakutan akan kebenaran adalah karena mereka tidak ingin fantasi mereka hilang.
Fantasi soal isi surga yang menggiurkan. Terutama bagi mereka yang kesulitan menemukan atau meyakinkan satu wanita di dunia ini untuk bisa menjadi istri atau minimal TTM. Sehingga fantasinya meloncat keluar dan menembus cerita-cerita fantasi soal aktivitas 72 bidadari vs satu diri-Nya.
Nah, fantasi inilah yang bikin dia punya semacam harapan walaupun harapan itu status ontologisnya palsu menurut kebenaran faktual.
Hidup ini memang keras dan menyusahkan. Makanya ada seorang manusia yang pernah hidup di masa lalu dan membuat cerita fantasi yang menakjubkan. Sampai saat ini cerita itu masih menjadi cerita favorit di kalangan manusia yang hidupnya terjebak dalam kemalangan.
Padahal, kebenaran itu sederhana, bagi mereka yang sudah lolos dari jebakan fantasi odong-odong.