Kolom Andi Safiah: MUJARABNYA PLONGA PLONGO

Beginilah jika yang dimainkan oleh oposisi gadungan cuman seputar PKI dan Agama. Hasilnya, Jokowi yang dituding PKI dan anti Islam justru semakin moncer berkibar. Bagi Jokowi yang terkenal dengan gaya “Plonga-plongonya”, issue tersebut sangat tidak penting.

Ternyata, metode “denial” atau “masa bodo” cukup ampuh menghajar oposisi gadungan.

Cuman saja, Jokowi juga perlu terus dikritik soal “masa bodonya” dia dalam kasus intoleransi atas nama agama. Padahal, sebenarnya dia bisa menggunakan kewenangan konstitusionalnya untuk menghentikan praktek intoleransi. Cuman saja, karena masih menikmati gaya “plonga-plongonya” sampai dia yakin terpilih kembali.

Inilah negara yang memang harus diurus dengan gaya “plonga-plongo”. Kalau pake gaya “pemahaman nenek lo” kita mungkin sudah menikmati apa yang disebut Revolusi, dimana dua kekuatan besar berhadap-hadapan dan ini berpotensi menghancurkan mental “plonga-plongo” bangsa ini.

Kalau saya pribadi lebih memilih gaya “pemahaman nenek lo” dari pada menjadi manusia “plonga-plongo” sambil nyengir nyindir Kuda.

#Itusaja!








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.