Acap kali kita terjebak dalam perang “opini” karena gagal memahami bahwa, apapun yang kita dengar dan kita baca, hanyalah opini yang terus menerus diproduksi oleh mesin propaganda dari segala penjuru. Ini terutama terjadi jika kita hidup dalam sebuah negara yang penuh dengan organisasi politik dari berbagai aliran.
Padahal, semua itu hanyalah “propaganda” yang diproduksi dengan tujuan-tujuan spesifik untuk mengelabui pikiran publik.
Sementara apa yang disebut “fakta” harus melewati proses pengujuan yang ketat dengan metode yang juga ketat, sehingga apa yang disebut kebenaran dapat dibuktikan dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi. Itulah mengapa orang-orang yang kesadarannya “pure” lebih memilih kebenaran walaupun selau dicap pahit di mata orang banyak, karena keberanan tidak berpihak pada apapun selain kebenaran itu sendiri.
“Everything we hear is an opinion, not a fact. Everything we see is a perspective, not the truth.”
― Marcus Aurelius, Meditations