PDI Perjuangan benar-benar mapan dalam strategi dan analisis sosial politik. Megawati Soekarno Putri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan sekali lagi menampar bising-bising dunia luar yang melontarkan opini negatif tentang PDI Perjuangan terkait orientasi dan pola politiknya.
Megawati punya “tim khusus” yang menimbang kelayakan seseorang untuk diusung partai sebagai calon presiden partai, dengan variabel terukur dan idikator objektif hasil analisis di lapangan.
PDI Perjuangan bukan institusi politik yang sekedar mendasarkan sikap politiknya pada “loby dan diskusi elitis”. Sikap, Keputusan, dan Ketetapan PDI Perjuangan adalah hasil kerja partai lewat serangkaian studi, kaji, dan diskusi organisatoris yang digawangi oleh “think thanker” nya, sesuatu yang didasarkan pada studi fenomenologi.
Bukan berdasar pada trend sosial media, apalagi jika berdasar pada “impian papa”.
Ganjar adalah Calon Presiden PDI Perjuangan, Ganjar adalah Kader PDI Perjuangan, Kader Marhaenisme, Kader Sosialisme Indonesia, Kader Pancasila, dan Putra Idiologis Bung Karno.
Karena itu Ganjar layak diusung. Bukan sekedar karena “Elektabilitas, karena popularitas, apalagi karena Partai itu miliknya atau milik bapaknya.” Mungkin ini tagline yang “pas” untuk meretorikan penetapan Ganjar sebagai seorang Calon Presiden dari PDI Perjuangan.