Kolom Edi Sembiring: JEJAK DIGITAL

Pelanggar HAM berat dan pelabrak Konstitusi minta maaf di pidato penutupan Debat Capres. Dan selanjutnya hanya janji-janji kerja. Ganjar Pranowo menyampaikan apa ia dengar setelah berkelilng ke 315 tempat:

1. Bangsa ini sering dikecewakan para pemimpinnya.

Mulai dari fasilitas kesehatan yang tak terpenuhi, pendidikan yang tidak inklusi, lapangan kerja yang tidak bisa menjangkau banyak orang, mengatasi stunting di 1.000 kehidupan pertama yang tak terpenuhi. Dukung negarawan yang visioner, mampu mendengarkan rakyat, negarawan reformis. Negarawan yang menjaga proses politik demokrasi yang baik.

Dan melawan politik dinasti yang pernyataannya sangat vulgar, yang katanya didukung oleh beberapa orang yang menguasai 1/3 kekayaan Indonesia. Kenyataan yang melukai, dimana kekayaan sungguh dikuasai segelintir orang.

Kampus telah bicara dan masyarakat sipil berbicara dan kita sedang diingatkan agar track demokrasi bisa berjalan baik. Jangan KKN subur kembali di Indonesia.

5 tahun yang lalu, Jokowi menyampaikan untuk:

1. tidak memilih calon pemimpin yang punya potongan diktator dan otororiter.

2. tidak memilih calon pemimpin yang punya rekam jejak pelanggar HAM, tidak memilih calon pemimpin yang punya rekam jejak kekerasan, tidak memilih yang punya rekam jejak masalah korupsi. Agar kriteria ini menjadi pegangan dalam memilih pemimpin.

Rakyat adalah sumber energi dan detak jantung.

Era baru Indonesia. Era gotong royong. Tak ada yang satupun masyarakat ditinggalkan. Bersama Ganjar-Mahfud, Indonesia Maju dan Lebih Unggul.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.