Pesawat dan kapal di jaman Sukarno itu karena bantuan yang diberikan Soviet. Sejak awal era 1960-an, seperti dicatat Tomi Lebang (2010:131), Uni Soviet memberi bantuan militer kepada Indonesia senilai $600 juta dalam bentuk kapal penjelajah, destroyer, kapal selam, tank amfibi, dan pesawat tempur MiG.
Bantuan militer itu membuat armada udara dan laut Ri menjadi kuat.
Letnan Jenderal Ali Sadikin pernah mengatakan Angkatan Laut Indonesia dulu adalah yang terkuat kedua setelah Republik Rakyat Cina (RRC) di kawasan Asia.
Dan Soviet membantu Indonesia untuk pembebasan Irian Barat.
“Tuan Presiden, kalau ada orang sedang telanjang, maka yang harus dilakukan adalah beli celana. Jangan sedang telanjang, yang didahulukan beli dasi,” kata Kruschev, Presiden Soviet, kepada Sukarno.
Kruschev tak saja mengirimkan alutista tehnologi terbaru tapi juga team pelatih. Kerapuhan keamanan Indonesia tidak lagi telanjang.