Kolom Elisabeth Barus: MENGHANTAR KEPERGIAN ALMARHUM PAK RAJENDRA SITEPU

Begitu melelahkan… Menguras hati dan pikiran…. Namun, kehidupan harus terus berlanjut. Sebatang tubuh kita tidaklah abadi. Tubuh kita adalah fana. Di saat roh meninggalkan raga, tinggal tubuh kaku yang terbujur.

Semua orang terkasih berduka.

Namun, setelah itu, kita tinggal kenangan dalam album kehidupan. Jika ada rindu, dia dibuka sejenak. Lalu ditutup. Album itu akan usang seiring waktu.dan, bahkan, orang-orang akan melupakanmu.

Tapi, jika saat kita masih punya waktu, pakailah dengan maksimal. Sehingga keberadaan kita saat masih ada di atas kulit bumi ini berarti dan tak akan dilupakan.

Tinggalkan sesuatu yang berarti buat sesama. Bila waktu kita tiba, dan pertandingan itu usai, sesuatu yang indah akan tetap tersimpan dan hidup di memory setiap yang mengenalmu. Kematian raga tidak akan merenggut keberadaanmu dari hati orang-orang yang mengasihimu.

Selamat jalan, Pak. Terimakasih atas kebaikanmu pada kami selama ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.