K : Menurut survey, pendukung Jokowi itu pendidikannya rendah.
M : Ohh, iya. Nggak papa. Tapi kenapa yang banyak ditangkap polisi karena fitnah dan ujaran kebencian rata-rata golongan anda? Bahkan ada yang dokter, dosen dan sarjana.
K : Itu adalah salah satu strategi berjihad. Cebong mana ngerti.
M : Oooo.. Itu strategi, ya?
K : Iyaaa.
M : Bagaimana kalau seumpama kalian kami fitnah, mau?
K : Mau fitnah kami? Sudah berani ngambil resiko? Siap kalau kami persekusi?
M : Sebentar, sebentar…. kalian memfitnah gak apa-apa, saat kami bilang seumpama saja kalian marah. Piye, to?”
K : Ini bukan soal fitnah, tapi soal memperjuangkan aqidah.
M : Sekalipun dengan memfitnah?
K : Siapa bilang begitu?
M : Lho faktanya? Jadi gini, biar pendukung Jokowi kata survey pendidikan rendah, kami tetep beretika. Kami ngerti bahwa fitnah itu tidak baik.”
K : Tapi kami membela agama. Ini semua demi agama!! (matanya sudah memerah)
M : Begini, begini …. Sabar, berbicara agama tentu soal akhlak. Emang fitnah dihalalkan?
K : Sekali lagi, kami kasih tahu, ya, bong, kami di pihak para ulama yang dikriminalisasi.
M : Oo, gitu. sampeyan tahu Mbilung?
K : Siapa itu Mbilung?
M : Dia itu tokoh wayang yang luarbiasa. Gagah dan pintar, seperti sampeyan. Silahkan anda Googling
K : Terimakasih …. terimakasih ….
******
Tuutt.. tuutt..
O : Ya, halo ….. selamat siang bapak. Ada yang bisa kami bantu?
K : Kurang ajar, jancuk, setan rupanya Mbilung itu tokoh wayang yang jelek, yang temannya raksasa.
(Telpun saya tutup, ceklek, soalnya pakai HP lipat)
Modiyaaaaaaaaarrr…