Kolom Juara R. Ginting: POHON NDERASI

Seseorang mengirim foto ini lewat messenger sambil bertanya apakah saya mengenali tanaman apa itu. Karena kebetulan sedang menemani tukang listrik di rumah (kontrol setahun sekali), aku menjawab secepatnya: Nderasi.

Lalu jawabnya: “Tehndu kang kap me.” (Oh, kamu kenal rupanya).

Saat itu, aku merasa biasa saja karena sangat mengenai pohon nderasi. Fungsi ritual dan pengobatannya sangat KRUSIAL pada Suku Karo.

Pernah saya ke hutan di Kuta Gerat (Kecamatan Tigabinanga) mencari dedaunan obat untuk diidentifikasi nama-nama Latinnya di Rijks Herbarium Leiden. Lalu, saya haus sedangkan sumber air agak jauh.

Pendamping saya itu menebang satu pohon kecil dan mengalirkan airnya ke mulut saya. Huh ….. Dahagaku hilang. Lalu dia menuangkannya juga ke mataku agar penglihatan terang.

Aku ingat juga di masa kanak-kanak, ketika ayah sering mengalami hipertensi. Nenek membawa sepanjang gagang tombak sebatang kayu nderasi dari Berastepu untuk obat penurun tensi.

Dalam ritual merdang, Erban Pemenan Juma, stek nderasi ini adalah sangat krusial.

Itu cerita kita di lain waktu saja. Obrolan saya tutup dengan si pengirim foto yang tidak menyangka saya bisa langsung mengenali pohon nderasi hanya lewat foto.

Mungkin sekarang dia baru percaya kalau saya adalah Ethnobonist.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.