Kolom M.U. Ginting: BALON GUBSU YANG BAGI-BAGI UANG

Bakal Calon kuat Gubsu ex Kepala Kostrad Edy Rahmayadi bilang:

“Kegiatan bagi-bagi uang seperti itu, kata Edy, telah menjadi budaya di Sumut.”

 

Kegiatan bagi-bagi uang ‘budaya di Sumut’ . . . wow memuji atau menghina orang-orang Sumut, ya? Kalau kegiatan bagi-bagi uang dalam rangka kampanye politik (Pilgub) dikatakan budaya Sumut, tidak enaklah mendengarnya bagi orang Sumut sendiri.

Kalau bagi uang ke anak-anak di kalangan keluarga, terutama kalau yang datang dari jauh atau sudah lama tidak jumpa, adalah kebiasaan dan juga bagus kebiasaan itu. Atau dalam kaitan dengan soal-soal kesosialan, juga bagus adat Sumut itu. Tetapi kalau dalam rangka Pilkada, ini bukan kegiatan sosial tetapi kegiatan politik.







Bagi uang dalam kegiatan politik tentu adalah politik uang, tidak lebih dan tidak kurang. Bahkan dalam peristiwa ini bisa dikatakan politik uang yang terang-terangan. Dan ini tentu jadi pertimbangan yang jelas bagi rakyat Sumut untuk menentukan siapa jadi gubernurnya.

“Ya, itu tentu tidak baik. Berpolitik bagi-bagi uang tentu tidak baik, enggak bisa kita katakan baik,” kata Ketua Pemenangan Pemilu Sumatera 1 Partai Golkar (Andi Sinulingga) mengomentari.

Sinulingga lebih lanjut bilang: “Saya kira, biar masyarakat Sumut yang menentukan.”

Betul memang, nanti masyarakat Sumut akan menentukan siapa yang patut, yang tidak pakai duit, tidak pakai politik uang, tetapi pakai kepercayaan rakyat atas kerja politiknya yang bagus.

Dan salah satu ciri bagus dalam berpolitik ialah yang jauh dari politik uang.

https://www.facebook.com/aspipin.sinulingga/videos/10209201325584783/








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.