Kolom M.U .Ginting: KOMUNISME DAN RADIKALISME (Setali 3 Uang Seringgit Si 2 Kupang)

“Jadi, ya, jangan tersinggung kalau ada yang mengatakan kalian itu sebagai PKI masa kini,“ tulis Boen Syafi’i dalam sebuah kolomnya.

Lihat di SINI.

 

“PKI masa kini” . . .  ‘komunisme’ Abad 20, ‘radikalisme’ Abad 21 . . .  Satu kesimpulan yang ilmiah, tidak bisa disangkal! PKI masa kini adalah orang-orang yang tersinggung kalau dibilang ‘PKI bersurban’ yang artinya orang-orang radikal itu.

Komunisme adalah alat divide and conquer sejak dicetuskannya Manifesto Komunis Marx 1848, jadi sudah 170 tahun genap tahun ini.

Alat pecah belah satu ini sangat mujarab pada abad lalu saat dunia sudah berhasil dibagi dua secara besar-besaran; Blok Barat dan Blok Timur. Dari situasi pembagian ini, sangat mudah digerakkan berbagai kekacauan, seperti kudeta, pembunuhan pemimpin-pemimpin nasional bangsa-bangsa dunia, perang saudara, teroris, dan lainnya hanya dengan memakai alat ‘komunisme’.




Soal ini bisa baca ulasan ilmiah Prof. Chossudovsky dari Ottawa University dan juga dari buku John Perkins EHM (Economic Hit Men) jilid 1, dan jilid 2 yang diperbarui, atau dari ceramahnya bisa dilihat di Youtube.

Perpecahan serta pembunuhan dan kudeta dengan alat ‘komunisme’ dipakai di Indonesia 1965. Orang-orang Indonesia yang sudah berumur mengetahui dengan jelas penggunaan ‘komunisme’ dalam peristiwa itu. Artinya, siapa di belakangnya, untuk apa dan berapa duit SDA melayang selama 3 dekade.

Anak-anak muda bangsa yang melek internet juga sudah bisa membaca dan mengetahui secara mendetail soal ini. Tidak ada lagi rahasia neolib/ NWO yang tidak bisa dibaca di internet. Inilah faktor utama atau pukulan utama bagi era gelap neolib/ NWO. Mind Control dan Brainwashing ‘being shattered piece by piece’ (Jon Rappoport).

Dengan runtuhnya Blok Komunis (Blok Timur) akhir abad lalu, berakhir juga penggunaan ‘komunis’ sebagai alat pecah belah divide and conquer dunia. Abad 21, penggagas pecah belah dunia ini memakai istilah lain atau alat lain menggantikan alat ‘komunisme’ yang sudah mapan dan begitu mantap selama 170 tahun.

Begitu mantapnya bikin korban manusia dan begitu mantapnya mengumpulkan duit dari situ, yaitu perampokan SDA negeri berkembang dan pembungaan uang dari biaya perang dan dari biaya pembangunan kembali setelah perang. Semua masuk berlimpah ke bankir rentenir internasional, bankir neolib/ NWO, bank IMF, atau World Bank.

Alat divide and conquer yang baru yang dipakai pada abad ini untuk menggantikan ‘komunisme’ ialah ‘RADIKALISME’. Karena itu, tidak perlu bertanya atau pura-pura bodoh siapa di belakang RADIKALISME dan UNTUK APA. Cukup baca kembali siapa bikin KOMUNISME dan UNTUK APA.

Radikalisme ini disesuaikan dengan situasi konkret tiap negeri. HTI khilafah, Wahabi, FPI, Saracen, 411, 212, Muslim Cyber Army, Nobar film 30 S PKI, Jokowi komunis, hoaks 5000 Pucuk senjata, Panca Sila jadi Panca Gila, Teror Panci dan lain sebagainya di Indonesia. ISIS di Syria/ Irak, Bokuharam di Afrika dan sebagainya sesuai dengan kesedaran utama publik setempat. Bokuharam tentu tidak cocok untuk kesedaran rakyat Indonesia, dan juga Saracen atau Nobar film 30S PKI tentu tidak cocok bagi Afrika atau Sirya.




Radikalis yang bersurban adalah penjelmaan komunis dari abad lalu. Hebatnya dinamika way of thinking rakyat Indonesia ialah cepat sekali memahami perubahan dan perkembangan baru. Kalau sekarang sudah mulai tersiar bahwa radikalisme adalah penjelmaan komunisme abad lalu, seluruh pelosok negeri cepat melihat dan memahami. Dan berakibat sangat fatal bagi ‘komunis bersurban’ ini.

Tinggal menunggu lagi apa langkah selanjutnya dari neolib/ NWO setelah siasat ‘komunis bersurban’ ini tertelanjangi sepenuhnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.