Kolom M.U. Ginting: LAGI SERANGAN TEROR KE PERANCIS

Terorisme, Narkoba, Korupsi adalah 3 serangkai alat utama neolib deep state memecah belah dunia. Di Perancis pernah berhasil menakut-nakuti presiden Hollande sampai menetapkan keadaan darurat perang untuk seluruh Perancis, hanya karena seupil teroris dibandingkan dengan tentera Perancis lebih ari setengah juta dan punya senjata nuklir juga.

Hollande percaya sama ancaman terorisme, tetapi berlainan dengan Macron yang sekarang jadi presiden Perancis, terorisme tidak se’ganas’ era Hollande. Terrorism made in USA, kata Prof Chossudovsky ketika Obama jadi presiden AS.







Setelah Trump jadi presiden, terorisme hijrah dari AS, dan sebagai gantinya Trump berhadapan langsung dengan deep stateĀ  yang sekarang giat mengadu domba dan bikin perpecahan di AS. Terlihat jelas ketika dua grup buatan ‘intern’ diadudomba di Charlottesville tahun lalu.

Kedua grup itu menurut polisi Charlottesville adalah buatan intern ‘orang dalam’ termasuk walikotanya yang melarang polisi turun tangan melerai demonstran buatan itu. Polisi Charlottesville sempat menyatakan kemarahan dan ketidakpuasan terhadap walikota yang terang-terangan melarang campur tangan polisi dalam mengamankan demo buatan itu.

Di Burkina Faso kedutaan Perancis diserang terroris [Sabtu 3/3]. Apa deep state divide and conquer ini mau menguji Macron? Atau supaya jadi penakut dan Pa Turut seperti Hollande?

In politics nothing happens by accident, you can bet it was planned that way” (FD Roosevelt).

HEADER: Mobil-mobil yang rusak setelah serangan teror di Kedubes Perancis di Burkina Faso (Foto: Mail Online).









Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.