Kolom Sanji Ono: MENGUATNYA RUPIAH

Rupiah kemarin menguat 200 point, dari Rp. 15.000 ke 14.800, tapi kata Kaum Celengan Ayam, itu berkat Sandiga Uno yang telah menukarkan simpenan dollarnya sebanyak 1.000 dollar dari 23 Juta dollar tabungannya. Faktanya, BI telah mengintervensi pasar dengan memborong SBM hampir Rp. 32 T. Untuk meredam amukan dollar, BI juga sudah menghabiskan Rp. 11,9 T di pasar Valas.

Untuk menekan defisit transaksi berjalan, pemerintah membuat kebijakan dengan melarang impor 500 komoditas yang nilainya jutaan bahkan milyaran dollar.

Untuk Kaum Celengan Ayam, gua heran kalian ini sebenarnya warga negara mana, sih? Saat Lira Tukey ambruk hampir 40% terhadap dollar kalian prihatin dan mendoakan supaya ekonomi Turky segera mambaik, tapi saat rupiah turun 9% terhadap dollar, kalian kok kayaknya jingkrak-jingkrak senengnya minta ampun? Dasar pengkhianat.




Ingat rupiah tahun 2008 itu masih di angka Rp. 8 ribuan. Setelah Pak Mantan lengser, 2014 rupiah diposisi 12.500 per dollar. Adakah dulu kalian teriak? Padahal ada pelemahan 4,500 dollar per rupiah. Tahun 2015 Kemarin, dollar juga naik dengan kejadian hampir mirip seperti saat ini, tapi akhirnya balik normal lagi di Rp. 13 ribuan. Jadi, nggak usah lebaylah bahas dollarlah pipis di toilet aja loe kadang nggak bayar.

Sekali lagi, dollar sekarang bisa ditekan itu bukan karena Sandiaga Uno jual dollarnya. Kalau cuma 1000 dollar nggak ngaruh, cuk. Dia itu cuma spekulan yang lagi baca momen buat cari untung. Loe kalikan aja sendiri dulu beli dollarnya 13.500 kemarin jual 15.000. Berapa dia untung?

Jadi, rupiah menguat bukan karena Si Uno jual dollarnya, tapi karena kebijakan pemerintah dan kesiagaan BI di pasar uang.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.