MENGAPA TOMAT MAHAL AKHIR-AKHIR INI?

Sebagian pembaca apalagi yang petani atau pedagang tomat mungkin sudah tahu mengapa akhir-akhir ini harga tomat tinggi sekali. Tapi, tentu saja banyak pula yang tidak mengetahuinya, terutama kalangan konsumen. Sebagaimana diliput oleh reporter sekaligus pengamat harga sayur-sayuran kita (Elisabeth Barus), beberapa hari lalu harga tomat ukuran super sempat mencapai Rp. 17 ribu/ kg di Pasar Induk Lau Cih (Medan).

Diikuti tomat ukuran sedang dengan harga Rp. 16,5 ribu/ kg dan ukuran kecil Rp. 16 ribu/ kg.

Perlahan harga tomat ini turun. Hingga kemarin tomat ukuran super mencapai harganya yang terendah Rp 12,5 ribu/ kg. Hari ini [Kamis 1/2], harga tomat berhenti pada angka yang sama dengan kemarin. Angka terendah ini masih terbilang sangat tinggi bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Dua tahun lalu, harga tomat super pernah mencapai harga tertinggi Rp. 14 ribu/ kg. Kala itu terjadi bencana alam di Pulau Jawa. Akibat curah hujan yang tinggi, banyak ladang tomat yang mengalami kebanjiran sehingga gagal panen.

Harga Rp. 5 – 6 ribu/ kg untuk tomat ukuran super sudah merupakan angka lumayan bagi para petaninya. Bayangkan pula bila harganya seperti sekarang lebih sering di atas Rp. 10 ribu/ kg.

Tapi, apakah tingginya harga tomat ini merupakan kabar gembira bagi para petani tomat?

Dalam mengamati kasus ini kita harus jeli memperhitungkannya. Pertama perlu diketahui adalah penyebab tingginya harga tomat. Setelah kami menelusurinya di lapangan, kami menemukan penyebab utamanya adalah juga curah hujan yang tinggi. Tapi, kali ini, bukan karena banyak lahan tomat yang mengalami kebanjiran.

“Sewaktu mulai menanamnya, curah hujan tinggi sekali. Bila curah hujan tinggi, tanaman tomat membutuhkan banyak penyemprotan obat anti hama karena air hujan menghanyutkan anti hama yang telah disemprotkan ke tanaman tomat,” papar seorang petani tomat di sebuah desa dekat Berastagi (Dataran Tinggi Karo) kepada reporter Sora Sirulo.

Penjelasan menarik kami dapatkan ketika kami menanyakan kepada beberapa petani tomat dan pedagang antara di Pasar Roga (Berastagi).

“Langkanya tomat akhir-akhir ini disebabkan oleh banyaknya petani yang tidak mampu melakukan penyemprotan terus menerus karena biaya penyemprotan tinggi. Mereka membiarkan tanaman tomatnya mati. Sementara hasil panen tomat yang kita dapati sekarang di pasar-pasar berasal dari lahan para petani yang bermodal banyak. Mereka terus melakukan penyemprotan anti hama setiap kali usai hujan,” demikian kira-kira kami rangkum penjelasan mereka.

Sekarang, kita sudah bisa memperhitungkan untung ruginya dengan harga tomat yang tinggi sekarang ini. Pertama, tidak banyak petani yang menikmati tinggi harga tomat karena mereka sendiri gagal panen. Ke dua, meski harga jualnya tinggi, para petani produsen tidak juga betul-betul menikmatinya karena mereka telah menghabiskan dana yang cukup besar untuk merawat tanaman tomatnya sehingga berhasil panen.

Keuntungan maupun kerugian tentu selalu dihitung berdasarkan selisih pemasukan dengan pengeluaran. Sebagaimana dikatakan oleh para petani, totalnya mereka tidak mendapatkan keuntungan yang besar atas tingginya harga tomat ini.

One thought on “MENGAPA TOMAT MAHAL AKHIR-AKHIR INI?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.