Oleh SALMEN KEMBAREN
Siapa yang tidak takut dengan penyakit tetanus? Penyakit yang dapat menyebabkan gangguan pernafasan sampai kematian ini sangat ditakuti orang. Banyak orang berpikiran bahwa penyakit ini disebabkan oleh luka akibat benda tajam berkarat seperti paku berkarat. Padahal penyakit tetanus disebabkan karena infeksi bakteri ๐๐ญ๐ฐ๐ด๐ต๐ณ๐ช๐ฅ๐ช๐ถ๐ฎ ๐ต๐ฆ๐ต๐ข๐ฏ๐ช.
Memang bakteri ini pada umumnya masuk dari luka pada tubuh manusia dan menginfeksi sistem saraf.
Spora dari bakteri tersebut memiliki kemampuan berkembang biak hampir di mana saja, terutama kotoran binatang, debu, dan tanah. Tindakan yang dapat mencegah penyakit tetanus adalah dengan mendapatkan vaksin anti tetanus. Namun, apabila terlanjur mengalami luka akibat benda tertentu ada baiknya melakukan tindakan seperti pembersihan area luka dan melakukan pengobatan medis.
Selain pengobatan modern ternyata pengobatan penyakit tetanus telah lama dimiliki nenek moyang Suku Karo. Namanya mungkin beragam di setiap daerah Karo bahkan ada juga yang menamai obat tersebut dengan nama desa asal pembuatnya seperti Tawar (Desa) Bulan Jahe.
Namun, kebanyakan menamainya dengan ๐ต๐ข๐ฎ๐ฃ๐ข๐ณ ๐ต๐ฆ๐ต๐ข๐ฏ๐ถ๐ด dan ๐ต๐ข๐ธ๐ข๐ณ ๐ฎ๐ฃ๐ช๐ณ๐ช๐ฏ๐จ. Beberapa desa penghasil obat ini yang penulis ketahui berasal dari Kecamatan Barus Jahe seperti Desa Bulan Jahe, Desa Serdang dan desa sekitarnya.
Obat tetanus tersebut memiliki bahan utama dari daun tetanus atau dalam bahasa Karo dikenal dengan ๐ฃ๐ถ๐ญ๐ถ๐ฏ๐จ ๐ด๐ฆ๐ณ๐ช๐ฃ๐ถ ๐จ๐ถ๐ฏ๐ข. Tanaman dengan nama Latin ๐๐ฆ๐ฆ๐ข ๐ข๐ฆ๐ฒ๐ถ๐ข๐ต๐ข ๐ tersebut juga digunakan untuk berbagai ramuan obat tradisional Karo sehingga dinamai seribu guna atau seribu manfaat.
Selain itu tentunya ramuan obat tetanus terdapat bahan dari tumbuh tumbuhan lainnya. Serbuk atau bubuk ramuan tersebut kemudian dicampur dengan alkohol food grade. Setelah dicampur dengan alkohol dapat digunakan sebagai pembersih luka luar maupun obat dari dalam dengan cara meminum ramuan.
Tanaman daun tetanus tersebut sering terlihat ditanam pada halaman rumah beberapa warga di Kecamatan Barus Jahe. Sembilan bulan lalu kami meminta bibit kepada salah seorang pembuat ๐ฌ๐ฆ๐ด๐ข๐บ๐ข di Desa Serdang. Bibi Beru Silangit memberikan dua potong bibit.
Kami mencoba menanam di kebun kami di Tinipay Garten. Ternyata cara tanamnya seperti ubi kayu cukup dengan stek batang. Setelah dua bulan tunas baru akan muncul. Semoga dapat bermanfaat bagi seribu orangย ke depannya.