EDY S. GINTING | LAU BALENG (Karo Berneh) | Pembagian dana BLT bagi warga kurang mampu di Desa Lau Baleng (Kecamatan Lau Baleng, Kabupaten Karo) [Jumat 30/6] menimbulkan tanda tanya bagi masyarakat Desa Lau Baleng. Pembagian BLT ini diduga sudah ditentukan oleh Kepala Desa Lau Baleng siapa-siapa saja penerimanya.
Tidak dilakukan melalui musyawarah seperti tahun sebelumnya sehingga penerimanya rata-rata yang masih mampu dan mempunyai usaha.
Melihat itu, warga pun mengadakan aksi unjuk rasa di depan Kantor Desa Lau Baleng [Senin 3/7]. Melihat aksi di Kantor Desa tidak kunjung menerima jawaban, para pengunjuk rasa melanjutkannya ke Kantor Camat Lau Baleng. Sekitar 80 orang wartga yang melakukan aksi menuntut kebijakan Kepala Desa Lau Baleng (Drs Girang Pinem).
Menurut seorang warga setempat (Arnest Ginting) saat memberikan keterangan kepada reporter Sora Sirulo di lapangan, banyak warga Desa Lau Baleng yang sangat membutuhkan dana BLT, tapi mereka tidak mendapatkannya lagi.
“Padahal Tahun lalu mereka menerimanya. Seperti halnya Romi Karo-karo yang mempunyai keterbatasan, dan sangat pantas mendapatkan program BLT ini. Tahun lalu Romi masih merimanya, tapi tahun ini Romi tidak menerimanya lagi,” tutur Arnest Ginting.
Arnest menambahkan, warga yang juga tidak menerima Program BLT seperti di Dusun Kampung Timur dan warga lain seperti Ngalemi br Pinem yang sudah usia lanjut butuh perhatian serius. Tapi mereka juga tidak menerimanya.
0″Pembagian BLT ini tidak tepat sasaran, sudah ditentukan terlebih dahulu siapa saja penerimanya. Semuanya orang-orang dekat kepala desa,” papar Arnest nada Kesal.
Unjuk rasa itu dihadiri Kepada Desa Lau Baleng dan Forkompimca Lau Baleng. Warga akan tetap melakukan aksi dan menempuh jalur hukum. Menurut keterangan pengunjuk rasa, Kades Lau Baleng menyarankan warga yang memprotes agar mengadu ke instansi terkait.
“Bisa dikatakan penerima BLT tidak tepat sasaran, saya dan anggota BPD Tetap mendukung dan mendampingi masyarakat,” jelas Ketua BPD.