Pengetahuan dan kesadaran berubah dan berkembang: Tanggapan atas Tulisan Brandy Karo Sekali

muginting 27Oleh M.U. Ginting (Swedia)

M.U. GintingKalau Pusatpun sudah mengerti bahwa Karo bukan Batak, perjuangan KBB berarti sudah banyak bikin perubahan. Ketika perundingan Helsinki 2005, Pusat tidak tau kalau ada Gayo, Alas dll di Aceh. Sekarang, Pusat sudah tahu tetapi jerat MOU Helsinki tak bisa dicabut lagi, atau butuh waktu dan perjuangan keras orang ALA dan ABAS, Tamiang, Siemelue kalau mau bikin pemekaran pisah dari NAD. MOU Helsinki tak mengizinkan pemekaran Aceh, karena ketika itu Pusat taunya cuma Aceh/GAM doang di NAD.

Membandingkan kepersoalan ALA dan ABAS, KBB lebih ringan rasanya. Biarpun semangat orang Batak untuk membatakkan Karo masih berapi-api, tapi apinya semakin redup. Begitu juga semangat sebagian orang Karo yang merindukan Karo bagian dari Batak, semakin kehilangan argumentasi ilmiah, terutama karena penemuan arkeologis maupun pendalaman antropologi/ etnologi ahli-ahli internasional dan nasional tak memberi angin lagi ke mereka ini.

Argumentasi ilmiah dan masuk akal dari pejuang KBB bukan hanya ‘mematikan’ tetapi paling penting ialah memberikan PENCERAHAN yang bermanfaat bagi semua dan juga menunjukkan KETULUSAN DAN KEJUJURAN mencari KEBENARAN dan menginginkan KEADILAN bagi semua kultur, termasuk bagi perkembanan kultur orang Batak maupun orang Aceh.

WIN/WIN SOLUTION Karo yang sudah ada sejak era kuno Karo ”sikuningen radu megersing siagengen radu mbiring”, telah mulai dipahami dunia, dan jelas memang tak ada jalan lain kalau mau menyelamatkan manusia dan kemanusiaan dari malapetaka yang dibuat oleh manusia itu sendiri.

Walaupun ada kultur yang bertentangan dengan win/win solution seperti kultur ”mau menang sendiri”, tetapi dalam proses perjalanan waktu dan dengan kegigihan pejuang win/win solution, kultur type ini juga akan terpaksa mengikuti win/win solution. Kultur win/win solution ini berangsur akan mendominasi dunia dan kemanusiaan karena dalam perjalanan waktu dan perkembangan zaman, semua harus menyesuaikan diri, tak ada makhluk yang bertahan hidup tanpa menyesuaikan diri (Darwin).

Proses waktu memang menentukan. Artinya, perjalanan waktu yang menandakan/ memaksakan TINGKAT KESADARAN MANUSIA selalu sesuai dengan tingkat dan perjalanan waktu.

Perubahan kesadaran tentu erat hubungannya dengan perkembangan tingkat ekonomi atau konkritnya tingkat perkembangan KEBUTUHAN manusia yang, pada gilirannya, dipengaruhi atau tergantung dari perkembangan TINGKAT PRODUKSI yang menentukan materi kebutuhan kemanusiaan. Perubahan kebutuhan menentukan perubahan kesadaran.

Ketika pertama kali orang-orang dari negeri berkembang datang ke Eropah, mereka buang sampah lewat jendela rumah. Sekarang, 20 tahun kemudian, mereka mengumpulkan sampahnya dan buang ke tempat pembuangan sampah yang telah disediakan (perubahan kebutuhan dan tingkat kesedaran).

Catatan Redaksi: Tulisan Brandy Karo Sekali yang ditanggapi oleh M.U. Ginting dapat dilihat di sini: https://www.sorasirulo.com/2013/12/16/pengakuan-pemerintah-ri-terhadap-suku-karo/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.