Kolom Andi Safiah: PERSEPSI TENTANG POLITIK

Ada beberapa alasan mengapa politik terkesan busuk di mata banyak orang. Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menjelaskan persepsi tersebut:

Korupsi

Salah satu masalah yang paling sering dikaitkan dengan politik adalah korupsi. Korupsi merupakan praktik penyalahgunaan kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Ketika politisi terlibat dalam tindakan korupsi, hal ini merusak kepercayaan masyarakat terhadap integritas dan moralitas politik.

Kekuasaan dan Ambisi:

Politik sering kali dianggap sebagai tempat yang menarik bagi individu dengan ambisi kuat untuk mendapatkan kekuasaan dan pengaruh. Ambisi yang berlebihan dan keinginan untuk mempertahankan atau memperluas kekuasaan dapat mengarah pada perilaku yang tidak etis atau manipulatif.

Permainan Kekuasaan dan Intrik

Politik seringkali dianggap sebagai arena di mana permainan kekuasaan dan intrik berperan. Perjuangan untuk memenangkan posisi politik dan mempertahankan kekuasaan dapat menciptakan lingkungan yang penuh dengan kepentingan pribadi, persekongkolan, dan taktik politik yang kurang transparan.

Janji yang Tak Terealisasi

Janji-janji yang tidak dipenuhi oleh politisi juga dapat menciptakan ketidakpercayaan terhadap politik. Banyak politisi mengeluarkan janji-janji untuk mendapatkan dukungan pemilih, tetapi kemudian gagal memenuhi janji tersebut setelah mereka terpilih.

Media dan Persepsi Publik

Media massa juga memiliki peran dalam menciptakan persepsi negatif terhadap politik. Berita yang seringkali menyoroti skandal, konflik, atau perilaku buruk politisi dapat memperkuat persepsi bahwa politik itu busuk secara keseluruhan.

Penting untuk dicatat bahwa sementara ada politisi yang terlibat dalam perilaku korup atau tidak etis, ada juga politisi yang bertujuan baik dan berdedikasi untuk melayani masyarakat dengan jujur.

Adanya perubahan dalam transparansi, akuntabilitas, dan integritas dalam politik dapat membantu mengatasi persepsi negatif ini dan membangun kembali kepercayaan masyarakat.

Makanya orang-orang yang mengaku dirinya “baik” masuklah dalam dunia politik praktis dan praktekkan kebaikan itu dari dalam, soal apakah kebaikan itu bisa berjalan mulus itu urusan lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.