Puisi: SEMALAM DI SAMPIREUN

Oleh : Darwono Guru Kita




Sepi mendera Perca jiwa

di tengah deru dentam simphoni malam

Kupeluk sunyi kuhitung halimun

yang turun di punggung gunung

Di pucuk cemara

     rembulan yang tak purnama

     sendu bisikan kerinduan

     terbata senandungkan gita cinta

     meski tetap kobarkan bara

     kecemburuan alam raya

     saksikan gelora asmara

     yang perlahan mendaki

     mencapai puncak demi puncaknya

     meski hanya terlukis indah

     di atas kanvas mimpi tak bertepi

Cahaya jingga memancar berpendar

dari pojok pojok bungalaow berjajar

menari mengikuiti air mengalir

dan angin yang berdesir

menggulir bulir dzikir ke tepian witir

Lalu embun menabur kan senyumnya

hingga kuntum kembang-kembang mengembang

dan pipit mengepakkan sayapnya

     Jemari Subuh perlahan menyentuh

     lekuk tubuh Sampireun yang terlelap terpaku terdiam

     memagut keheningan beku di tepi situ

     Ciptakan eksotisme di wajahnya

     Sampireun menggeliat ekpresikan penat

Lalu Adzan subuh yang berkumandang,

bangkitkan matahari di hatiku

berdiang menadah kehangatan cahaya kesempurnaan

Cahaya Maha cahaya

yang bergairah mengasah jiwa

Untuk tetap menyala dalam kepatuhan paripurna

Bagai sekumpulan Ciprinus

yang terus bergerak, mengukir nasibnya.

Menari dalam simphoni Lanskap Sampireun nan asri

Sampireun Garut, 17 April 2016




Sampireun adalah sebuah lokasi berupa danau buatan di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat. Di lokasi wisata ini, bungalow-bungalow berjajar di tepi danau, hingga menjorok beberapa meter ke area perairan danau, sehingga kita bisa menikmati ikan-ikan emas (ciprinus carpio) yang bergerak. Semoga ada manfaatnya.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.