Oleh: Mustahari Sembiring sang muham Siasat kehidupan, gemanya sekeras teriakan di pengeras suara tekanannya seberat beban tanggungan jiwa, tiap insan berbeda Terhempas di pantai pulau tak berpenghuni meski semuanya dimiliki tak berguna…Terjebak di hiruk pikuk romantika, langkah, rezeki, pertemuan dan maut : ada pakemnya serupa anak wayang : disuruh menang ya menang, kalah ya kalah terpulang bagaimana kita menikmati peran yang dipakemkan…Masa-masa pun telah dirunut, memenuhi hukum keseimbangan jatuh : supaya bangun dan luka : supaya sadar perihnya sakit : agar hargai sehat, dan sengsara : agar tumbuhkan welas asih duh Gusti Pangeran Welas Asih : mampukan kami menjalaninya…(J) Pondok bambu istanaku, sabtu 04 Mei 2013. 11:40wib Post navigationPuisi: RINDU IBU GBKP Pekanbaru Mengadakan PI ke Mamahan Jaya