RAMADHAN FAIR — Bangkitkan Kembali UMKM Pasca Pandemi

VENESSA GINTING | MEDAN | Setelah vakum selama hampir 3 tahun akibat pandemic Covid-19, Ramadhan Fair Medan kembali dibuka. Wali Kota Medan (Bobby Nasution) secara resmi membuka Ramadhan Fair ke 17 di Taman Sri Deli Medan [Selasa 28/3: Malam].

Ramadhan Fair juga dihadirkan di Lapangan Sepakbola Jl. Kapten Rahmad Buddin, Kelurahan Rengas Pulau (Medan Marelan). 

Menjadi lebih spesial, sebab, saat pembukaan, Bobby turut didampingi oleh dua Wali Kota Medan terdahulu serta satu Gubernur Sumut. Kedua Wali Kota itu yakni Drs H Abdillah AK (Wali Kota Medan ke -14) sekaligus pemrakarsa lahirnya Ramadhan Fair dan Drs H Rahudman Harahap MM (Wali Kota ke-15) serta H Syamsul Arifin SE (Gubernur Sumut ke-15).

Ramadhan Fair yang awalnya bertujuan sebagai wadah bagi para pelaku UMKM menjajakan dagangannya selama Bulan Ramadhan, kini semakin diperkuat oleh Bobby Nasution sebagai sarana syiar Islam dan momentum membangkitkan kembali perekonomian pasca pandemi Covid-19. Apalagi, pemberdayaan UMKM kini menjadi salah satu dari lima program prioritas Bobby Nasution. 

Bobby Nasution mengungkapkan, Ramadhan Fair memberikan efek yang baik tidak hanya bagi umat Muslim tapi juga umat lainnya yang ada di Medan.

“Ramadhan Fair ini bagaimana kita memperkuat hubungan Hablum Minallah (hubungan dengan Allah) dan Habluminannas (hubungan dengan sesama manusia). Di samping itu, membantu sesama terutama perekonomian masyarakat sekitar sekaligus ekonomi Kota Medan,” kata Bobby Nasution.

Dibukanya kembali Ramadhan Fair sontak mendapat sambutan baik dari penggagasnya yakni Wali Kota Medan ke-14 H Abdillah.

“Saya merasa sangat bangga dan memberikan apresiasi. Tiga tahun menunggu, kali ini dibuka kembali. Semoga Ramadhan Fair ke depan lebih baik lagi,” ujar Abdillah. 

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (FEB USU) (Wahyu Ario Pratomo) menyambut baik upaya Bobby Nasution yang kerap melibatkan UMKM di setiap event Pemko Medan, termasuk Ramadhan Fair. 

“Wali Kota Medan memiliki perhatian yang sangat tinggi terhadap pengembangan UMKM Medan. Ini menjadi momen tidak hanya bagi warga Medan untuk mengenali ragam kuliner yang ada tapi juga warga dari daerah lainnya,” bilang Wahyu saat dihubungi [Sabtu 1/4]. 

Apalagi, sambung Wahyu, diketahui para pelaku UMKM tidak dikenakan biaya sewa stand selama mengisi area Ramadhan Fair.

“Hal ini diharapkan membantu UMKM untuk dapat menjual produknya dengan harga yang pantas agar minat masyarakat untuk membeli dagangan yang dijual UMKM tinggi. Untuk dapat lebih berkembang dan bersaing, UMKM juga diharapkan mampu memberikan kualitas produknya dengan baik,” harapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.