Oleh: Daud S. Sitepu (Jayapura)
Aspek security dalam aplikasi atau teknologi adalah nomor 1. Menjaga privasi orang per orang juga nomor 1. Apabila telah terbuka atau terpecahkan orang lain atau pencipta tidak pegang kuat komitment untuk menjaga privasi maka harganya akan turun. Bisa juga tidak dipercaya lagi dan akan berdampak daya tawar rendah. Dalam bisnis TI, ini bisa ebrarti kalah saing.
Belajar dari kasus FBI dengan Apple untuk bukti investigasi kejahatan seperti narkoba, teroris dan korupsi, aplikasi atau TI bukan satu-satunya alat yang mutlak untuk membuka tabir kejahatan di atas. Masih banyak cara untuk mendapatkan informasi. Tergantung kemampuan penyidik atau petugas.
Saat ini, banyak kita kenal teknologi enkripsi singel DES. TripleDES, dll. Sudah dikembangkan lagi end to end encripsi yang lebih dahsyat lagi. Ke depannya, berbicara via phone tidak bisa disadap lagi. Ini akan menjadi tantangan bagi penyidik seperti KPK, dll.
Adanya kemajuan teknologi security ini juga mengurangi kejahatan cyber. Mengurangi pembobolan bank, data instansi dan kebocoran-kebocoran informasi rahasia. Saya sependapat dengan Apple dan juga dengan WA dalam implementasi teknologi encripsinya yang bersifat privat dan harus dijunjung tinggi.
Untuk penegembangan ataupun pencarian alat bukti handphone bukan satu-satunya alat yang bisa dikembangkan untuk pendalaman. Masih ada cara lain.