ALEXANDER FIRDAUST. KABANJAHE. Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung dinyatakan masih tinggi hingga saat ini.
Keberadaan gempa hybrid mengindikasikan pertumbuhan kubah lava masih berlangsung sehingga potensi erupsi disertai awan panas masih mengancam. Meski intensitas vulkanik Sinabung menurun, namun erupsi dalam skala kecil disertai guguran lava tetap terjadi.
Seperti yang terjadi sejak Minggu [9/2 malam] hingga Senin [10/2 dini hari], guguran lava kembali keluar dari kawah Sinabung. Petugas Pos Pemantau Gunung Sinabung Ahmad Nabawi menuturkan, pihaknya mencatat, sepanjang Minggu terjadi ratusan kali guguran lava pijar.
“Meski guguran lava pijar masih kerap terjadi, tetapi secara visual keberadaanya baru terlihat jelas pada Minggu malam. Lava keluar dari kawah Gunung Sinabung dan mengalir ke parit-parit di lereng gunung. Lava pijar keluar bersama awan panas,” tuturnya.
Sejauh ini Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih tetap menetapkan status Awas (Level IV) serta menghimbau warga tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer dari puncak kawah.
“Karena masih mengancam jiwa manusia, masa tanggap darurat diperpanjang hingga 15 Fabruari 2014,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho [Minggu 9/2].
Sutopo juga mengukapkan, jumlah pengungsi termasuk anak sekolah sejauh ini tercatat berjumlah 32.351 jiwa (9.991 KK) yang tersebar di 42 titik. Pengungsi berasal dari 32 desa dan 2 dusun.