SiruloTV: HUJAN DERAS AKIBATKAN BANJIR — Wargapun Terisolir di Karo Berneh

EDY S. GINTING | LAUBALENG | Curah hujan yang tinggi membuat warga Dusun Kampung Timur, Desa Lau Baleng (Kecamatan Lau Baleng, Kabupaten Karo) (Karo Berneh) tidak bisa melakukan aktivitas. Akses ke dan dari Dusun Kampung Timur terputus karena harus melintasi Sungai Lau Sampuren yang saat ini meluap karena banjir.

Tidak ada jembatan penyeberangan untuk melalui sungai ini. Sudah puluhan tahun tak pernah ada jembatan penyeberangan.

Demikian pantauan reporter Sora sirulo di lapangan [Senin 13/11: Pukul 18.00WIB], saat hujan turun dengan derasnya dan air sungaipun meluap sehingga tidak mungkin lagi menyeberanginya. Maka akses ke Dusun Kampung Timur pun terputus.

Aliran sungai begitu derasnya. Tidak mungkin lagi dilintasi oleh manusia karena arus sungai bisa menghanyutkan orang yang mencoba menyeberangi sungai.

Air sungai yang semakin dalam, deras serta bercampur bebatuan dan ranting-ranting membuat siapa saja enggan melintas seperti biasanya. Sampai hari ini [Selasa 14/11: Pagi Pukul 08.00WIB] terpantau air sungai masih deras dan keruh sehingga anak sekolah yang tinggal di Dusun Kampung Timur tidak bisa pergi ke sekolah. Mereka tidak bisa melintasi sungai.

“Sudah berpuluh-puluh tahun di kampung kami ini tidak ada jembatan. Jika hujan turun, kami tidak bisa keluar kampung,” ucap beru Sembiring kepada rSora Sirulo.

Seorang warga lain menambahkan, sudah beberapa kali diminta kepada pemerintah melalui Kepala Desa Lau Baleng agar mencarikan solusi untuk membuat jembatan sebagai akses ke Dusun Kampung Timur.

“Sampai saat ini belum pernah terealisasi,” katanya.

Warga Kampung Timur juga berharap kepada Pemkab Karo agar segera membuatkan jembatan ke Kampung Timur sebelum jatuh korban.

Menurut Kepala Desa Lau Baleng (Girang Pinem) tsaat dihubungi via WhatsApp mengatakan sudah membuat permohonan ke Dinas PU.

“Sudah kita mohonkan ke Dinas PU untuk pembuatan akses ke Dusun Kampung Timur. Mudah-mudahan Tahun 2024 sudah terealisasi. Yang jadi penghambat adalah pembebasan lahan,” papar Kades.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.