Suara-suara Dari Ladang: MENANAM BUAH SERIKAYA (SiruloTV)

Awalnya, karena aku suka dengan rasa buah ini, manis dan creamy,segar, saya pun menanamnya di ladang kami di Bingkawan, dekat Sembahe (Karo Hilir). Pokoknya suka aja. Kalau kita mau beli, rada-rada susah nyarinya. Sekali-sekali ada dijual di Pasar Beruang dan Pasar Hindu (pasar ini yang belanja dan yang jualan mayoritas Etnis Tionghoa).

Selain suka, akhirnya aku juga jadi nyari tau manfaat buah ini.

Soalnya, Etnis Tionghoa suka tanam buah ini di halaman rumah mereka. Kalau buahnya banyak, mereka jual ke pasar yang aku sebut di atas. Ternyata manfaatnya banyak.untuk mencegah berbagai penyakit.

Buah ini punya kembaran yang disebut buah nona. Bedanya di warna kulit. Kalau serikaya kulitnya bila belum masak itu hijau. Kalau kita panen di saat masih mentah dan diperam, bisa saja nantinya setelah masak dan lembek warna kulit luarnya masih tetap hijau. Tapi, karena aku panennya masak di pokok, warnanya jadi kuning.

Kalau.buah nona, warna kulit luarnya ungu kemerahan,dan kulit luarnya cenderung lebih halus,

Rasanya menurut aku sama saja antara buah serikaya dan buah nona. Tapi manfaatnya beda-beda. Menurut aku dia ini sama kayak jambu kelutuk dan sirsak. Gampang nanamnya karena adaptasinya bagus.

Cuma kelemahannya kalau untuk komersil, kulitnya itu kalau sudah matang gampang lembek dan berubah warna jadi hitam. Begitupun, perubahan warna kulit tidak merusak dagingnya karena kulitnya tebal. Tapi estetikanya jadi terganggu.

Masalah ini memang bisa diatasi dengan membungkus buah seperti membungkus buah pir, tapi jadi kurang cantik kutengok.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.