Teger (3 Tahun) Hangus Terbakar Setelah Listrik Padam

Supir KPUM 23 Sukses Perawani Pacar di Malam Tahun BaruIMANUEL SITEPU. MEDAN TUNTUNGAN.  Beginilah jadinya akibat seringnya pemadaman arus listrik. Bukan hanya kerugian amteri, tapi juga merenggut korban nyawa. Kali ini, Aditya Bangun alias Teger (3) harus meninggal dunia dengan kondisi terbakar di rumah kontrakan ayahnya di Jl. Jamin Ginting Gg. Keluarga Lingkungan II Kelurahan Sidomulyo (Kecamatan Medan Tuntungan) [Kamis 20/2: sekitar 20.00 wib].


Data yang dikumpulkan di lapangan, Aditya Bangun saat itu ditinggalkan oleh orangtuanya sendirian di rumah. Saat itu, orangtuanya Suandi Bangun, (35) dan Mista Br Ginting (26) sedang pergi keluar untuk membeli sesuatu. Tak lama kedua orangtuanya pergi, tiba-tiba lampu listrik mati sehingga suasana di dalam rumah menjadi gelap gulita. Setahu bagaimana, tiba-tiba kepulan asap terlihat sangat tebal dan api pun mulai membesar sehingga menghanguskan tiga rumah ukuran 4 X 8 meter yang dihuni oleh Suandi Bangun, (35), Narsel  br Sembiring (28), dan Mak Pudan (35).

Melihat itu, warga sekitar langsung berhamburan keluar rumah dan berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya dan sekaligus menghubungi Polsek Delitua. Mendapat kabar adanya kebakaran, anggota Polsek Delitua langsung meluncur ke lokasi dan menghubungi mobil pemadam kebakaran. Api baru bisa dipadamkan setelah 5 unit mobil pemadam Pemko Medan datang ke lokasi kejadian.

Namun, duka ternyata masih menyelimuti. Saat api padam, terlihat sosok mayat dalam kondisi gosong. Melihat itu, warga mencoba melihat dan ternyata sosok mayat tersebut diketahui bernama Aditya Bangun alias Tegar (3). Mengetahui itu adalah tubuh Aditya Bangun alias Teger (3), warga langsung menghubungi Suandi Bangun, (35) bersama Mista Br Ginting (26) orangtua korban yang pada saat itu sedang keluar dan meninggalkan korban sendiri di rumah dalam keadaan pintu terkunci.

Misno (25) warga sekitar yang dikonfirmasi mengatakan, saat itu ia melihat kepulan asap dari rumah Suandi Bangun. Selang beberapa saat, api langsung membesar. Melihat itu, ia bersama warga lainnya langsung berupaya memadamkan api. Namun sia-sia saja. Pada saat kejadian, lampu listrik padam.

“Saat berupaya memadamkan api, saya masih sempat mendengar teriakan dari dalam rumah Suandi Bangun. Diduga suara anaknya. Saat kami hendak masuk untuk menyelamatkan anaknya, pintu rumah terkunci sehingga kami dan warga tidak bisa masuk. Api diduga berasal dari lilin yang dipasang korban dan menyambar tirai rumah. Karena dinding terbuat dari papan, api cepat menyambar,” ujar Misno.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.