Terjangkit HIV/AIDS, Beru Barus Stres dan Gantung Diri

IMANUEL SITEPU. BIRU-BIRU. Warga Kecamatan Biru Biru mendadak heboh. Seorang janda beranak satu, E. br Barus alias Ame (45) warga Dusun 2 Desa Biru-biru (Kecamatn Biru-biru, Kabupaten Deliserdang) nekat gantung diri dengan kain sarung di atas kusen pintu kamar rumahnya [Sabtu 13/3: sekira 09.30 wib].

Informasi diperoleh di lapangan, aksi nekat yang dilakukan oleh korban diduga akibat mengalami depresi begitu mengetahui dirinya positif terjangkit virus HIV/AIDS.

“Ibu itu sebenarnya sudah lama mengeluhkan sakit di perut. Awalnya, korban menduga hanya memiliki penyakit asam lambung dan tipus. Akan tetapi, sekira 3 hari lalu, ketika dia melakukan cek darah ke rumah sakit, di situlah diketahui kalau dirinya mengidap penyakit yang sampai sekarang belum diketahui obatnya tersebut,” ucap salah seorang tetangga korban yang enggan menyebut namanya ketika diwawancarai di lokasi.




Sementara menurut saksi mata (N. br Barus) (43), yang merupaan adik kandung korban, sebelum ditemukan tewas gantung diri [sekira 07.00 wib], dia membangunkan korban dan lalu memberi makan dalam kamar. Setelah itu, dia pergi ke depan rumah untuk menjaga warung.

“Tapi, sekira 09.15 wib, ketika saya kembali pergi ke belakang, saya menemukan kakak saya dalam posisi tergantung menggunakan kain sarung di atas pintu kamar. Kain sarung itu dipakainya saat tidur,” ujar N. br Barus sedih.

Melihat itu, N. br Barus langsung berteriak histeris minta tolong hingga mengundang perhatian warga. Dalam waktu sekejap, ratusan warga mengerumuni lokasi.




Tak lama berselang, petugas kepolisian dari Polsek Biru-biru tiba di lokasi. Usai melakukan olah TKP dan memintai keterangan sejumlah saksi, jenazah korban kemudian diturunkan lalu dievakuasi ke Puskesmas Biru-biru untuk divisum.

Kapolsek Biru-biru melalui Kanit Reskrim (Iptu Hendrik Ginting) ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian dan mengatakan korban murni tewas dengan cara gantung diri.

“Dari pemeriksaan luar yang dilakukan oleh dokter Puskesmas Biru-biru dan hasil olah TKP, tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Saat pertama kali ditemukan, lidah korban menjulur keluar. Sementara dari dubur korban juga keluar kotoran. Keluarga korban bermohon tidak dilakukan otopsi karena keluarga beranggapan korban tewas murni gantung diri,” terang Kanit.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.