The Funding Partners Mengumumkan Ekspansi Untai-Blok ke Indonesia

ITA APULINA TARIGAN. DENPASAR – The Funding Partners, sebuah perusahaan untai-blok agrikultur yang berkomitmen untuk mengintegrasikan rantai pasokan agrikultur di seluruh dunia dengan teknologi untai-blok, di Tabanan, Bali, telah mengumumkan langkahnya memasuki pasar Indonesia dimulai dari industri kopi dan beras.

The Funding Partners telah mendirikan kantor cabang regional di Indonesia dan sedang dalam proses mengakuisisi 60 hektare di Desa Bumi, Tabanan.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan Desa Bumi sebagai wilayah perlindungan untuk hutan Bali dan pohon-pohon tertentu berdasarkan fungsinya, kontribusinya, dan dampaknya terhadap lingkungan hidup setempat, serta menetapkan komitmen lingkungan hidup untuk mengalokasikan 70% lahan Tabanan untuk agrikultur.

Indonesia adalah produsen dan pengekspor kopi terbesar ke-4 di dunia dengan nilai ekspor mencapai lebih dari US 1 miliar tiap tahun dan produsen beras ke-3 terbesar di dunia mencapai hampir 100 juta ton.

Kopi Bali terkenal dengan rasanya yang enak, aromanya yang kuat dan khas, serta warnanya yang gelap, yang seluruhnya mengindikasikannya sebagai minuman berkualitas yang amat banyak dicari. Sawah-sawah menghijau yang menghampar juga menyimbolkan tradisi penanaman padi di Bali dan merupakan bagian dari pengakuan Unesco terhadap tradisi ini. Dikatakan bahwa tingkat panen yang luar biasa di wilayah ini hanya dapat disamai oleh “segitiga emas” di Thailand dan sedikit wilayah di Filipina.

Tanah Bali telah diperkaya oleh letusan-letusan vulkanik yang membuatnya subur dan kaya zat hara dan ini telah menarik banyak ahli agrikultur dari seluruh dunia.

Perkebunan 60 hektare di Tabanan akan memungkinkan The Funding Partners untuk menawarkan “kopi dan beras yang terlacak melalui untai-blok pertama di dunia”, dan memberi konsumen akses terhadap buku besar untai-blok yang melacak setiap peralihan pada sepanjang rantai pasokan kopi dan beras mereka. Dengan memindai kode QR yang terkait dengan gugus produk yang mereka beli, pelanggan dapat melihat tanggal dan lokasi setiap transaksi—mulai dari pengambilan di lahan hingga pencucian dan pengeringan, penggilingan, ekspor, sangrai, dan penjualan eceran.

Alat baru ini disediakan karena konsumen yang amat terbiasa dengan teknologi menginginkan lebih banyak informasi tentang produk yang mereka konsumsi dan perusahaan mencari cara yang lebih efisien untuk melacak hubungan mereka dengan para pemasok.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.