Warung Ame Cinanamen: 500 M

Di media sosial ada yang mengatakan begini:

“ISU 500 M [dihembuskan] biar pendukung Jokowi aja nyarik kebenarannya…..(sampek tuapun tak akan jadi pembuktian)”

Membaca komentar seperti itu di facebooknya, Pa Betul yang sedang minum kopi di warung Ame Cinanamen langsung bereaksi begini:

Memang, kalau pihak Jokowi bermaksud membawanya ke ranah hukum, jelas sekali sulit membuktikannya. Apalagi hukum kita menganut hukum positip, bukan hukum syariah.




Hanya saja, laki* itu lupa kalau ini bukan persoalan hukum tapi perang issue. Dari sisi perang issue, koalisi Prabowo sudah melakukan blunder. Pihak Jokowi tidak akan tertarik membawanya ke ranah hukum. “Nggak diate pun,” kata orang-orang Medan.

Dalam perang issue, jangan lupa, issue itu datangnya dari koalisi Prabowo sendiri. Bila para pendukung Jokowi menganggapnya sebagai sebuah kebenaran, termasuk mempercayainya sebagai kebenaran, tidak akan pula hukum mampu menyeret si penuduh ke pengadilan dengan sangkaan fitnah atau penyebar hoax.

“Kita sih orangnya berpikir positip. Kalau mereka bilang begitu, yah, kita percaya saja. Ternyata memang ada Jenderal Kardus,” kata sekelompok orang Karo yang sedang nongkrong ngopi-ngopi di Namo Suro impal** dari Namo Nderasi.

“Kalau tidak mau dituduh begitu, yah, buktikanlah bahwa issue itu tidak benar,” kata Ame Cinanamen si pemilik warung.

“Membuktikannya itu tidak benar cemana kin?” kata Kerapaten menimpali.

Warung Ame Cinanamen pun hening sejenak. Apalagi saat itu Sirulo TV sedang menayangkan siaran ulang Jokowi Ngebut naik kereta balap ke arena Asian Games.

* Laki: Bahasa Karo untuk kakek (Bahasa Batak: ompung)

** Impal: Bahasa Karo untuk sepupu silang (Bahasa Batak: pariban)





Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.