Arif Budimanta Sebayang: Karo Harus Bangkit Lagi!

ita-13.jpgIJpegTA APULINA TARIGAN. JAKARTA. Diskusi Terbatas yang bertema “Menggagas Kebangkitan Ekonomi dan Kebudayaan Karo Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN” diadakan di Restoran DAPUR SUNDA Pancoran (Jakarta) [Senin 30/3]. Turut dalam diskusi ini puluhan tokoh asal Karo seperti G.T. Surbakti (Pengusaha Bus Lorena), N.J. Sembiring (Pengusaha Bumbu Masakan Non Pengawet), Murtada Sinuraya (Akademisi), Heri Sebayang (Komisaris PTPN 3), Liasta Karo-karo (Akuntan Publik), Ngasup Sitepu (Politikus), tokoh pemuda Karo Robert Ketaren serta beberapa aktivis Karo di Jabodetabek.

Dalam kaitannya dengan kondisi sosial ekonomi Kabupaten Karo saat ini, yang sangat menderita sejak erupsi Gunung Sinabung yang belum tahu kapan berakhirnya, Alimin Ginting (Ahli Geotermal Indonesia) menyarankan pemerintah melakukan aksi mitigasi bencana di kawasan Gunung Sinabung hingga radius 10 km. Selain persoalan upaya evakuasi, juga proses penanganan kesehatan serta program antisipasi penyelamatan ekonomi masyarakat yang mayoritas petani dan peternak.

“Terpenting adalah mengembangkan ekonomi kreatif di masyarakat yang telah banyak kehilangan mata pencahariannya di sektor pertanian,” kata Alimin.

Menurut Arif Budimanta Sebayang yang saat ini bekerja sebagai staf khusus Menteri Perekonomian, keloyalan orang Karo tercermin di kesetiaan mereka pada Proklamator Soekarno.


[one_fourth]Karo harus bangkit dan kembali mengambil peranan penting[/one_fourth]

“Selama Orba, orang-orang Karo merasa sangat ditinggalkan dan akhirnya termarjinalisasi secara sosial dan budaya. Kini, Karo harus bangkit dan kembali mengambil peranan penting dalam pembangunan serta harus kembali lagi menjadi pengeksport terbesar komoditi jeruk dan sayur-sayuran. Di samping itu, Karo perlu terus melakukan riset komoditas unggulan lainnya,” ujar Arif Budimanta Sebayang.

Arya Sinulingga (Koordinator Keluarga Besar Karo-ITB) menyadari keperihatinan ini dengan telah melakukan berbagai upaya terutama di sektor pendidikan. Saat ini, terjadi penurunan jumlah mahasiswa asal Karo di PTN 5 Besar hingga 60%, akibat erupsi Sinabung yang berdampak pada ekonomi warga Karo.

“Kita meminta pemerintah pusat untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang tidak ada perkembangan berarti sejak Proklamasi Kemerdekaan RI 70 tahun yang lalu. PDB Karo menurun rata-rata 50% akibat erupsi Gunung Sinabung. Ini harus jadi perhatian serius pemerintah dan perantau Karo di manapun berada,” harap Arya.


[one_fourth]dapat segera dipulihkan dengan langkah varietas benih[/one_fourth]

Menurut Rasman Pinem (Birokrat Deptan RI), produktivitas komoditas unggulan Kabupaten Karo hanya 3; jagung, jeruk dan sayur-sayuran. Ini dapat segera dipulihkan dengan langkah varietas benih yang baru terhadap perubahan iklim dan hama akibat erupsi. Lalu dilakukan sosialiasi akan manfaat pupuk hayati agar lolos standarisasi export yang membatasi penggunaan pestisida pada tanaman.

“Tenaga Kerja di Kabupaten Karo sangat mahal. Perlu disiasati dengan alat dan mesin pertanian yang efektif dan efesien. Semua  ini membutuhkan kelembagaan tani yang solid, yang telah hilang sejak budaya runggu tani tidak punya nilai lagi di masyarakat Karo,” ujar Rasman.

rilis 4
H.S. Dillon (mengenakan tulban)

HS Dillon, seorang Sikh yang sejak kecil berada di lingkungan orang Karo, baik di Berastagi maupun Medan. Dia sangat bermohon agar para elite politik dan tokoh masyarakat serta birokrat asal Karo untuk berkumpul serius membicarakan hal ini.

Adapun MS Kaban, mantan Menteri Kehutanan asal Langkat Hulu, menyadari sifat orang-orangtua Karo yang sangat perduli akan pendidikan. Dia prihatin atas keadaan SDM Karo saat ini.

“Pariwisata sulit dikembangkan jika masyarakat tidak peduli akan kebersihan lingkungan, mempertahankan tradisi dan budaya yang bermanfaat untuk menghadirkan wisatawan mancanegara. Di samping itu, saya melihat masih maraknya illegal loging di kawasan Hutan Lindung dan Taman Nasional. Ini harus dihentikan segera,” kata Malem Sambat Kaban beberé Tarigan Tua ini.

Terkait dengan upaya menarik minat wisatawan mancanegara, Prof. Rehngena beru Purba (Mantan Hakim Agung RI) mengajak kita semua untuk segera melakukan action.

“Langkah sederhana kita lakukan upaya memperindah Bukit Gundaling. Kita gerakkan penanaman bunga ke sekitar Gundaling,” ujarnya.

rilis 3
Musikus dan penyanyi Ramona Purba (berdiri)

Masih terkait dengan soal pentingnya melakukan action menarik wisatawan ke Taneh Karo, penyanyi legendaries Karo Ramona Purba mengingatkan mulai minimnya seniman tradisional karena alat music tradisional digeser oleh alat musik modern.

“Padahal, ketradisionalan itulah yang harus kita angkat ke mancanegara sebagai bukti peradaban masa lalu kita yang maju,” tutur Ramona yang seniman bersanubari lembut dan sangat serius dalam membicarakan seni Karo meski di kalangan teman-teman dekatnya dia dikenal sangat pintar melawak.

Diskusi ini ditutup oleh Ketua Forum Diskusi Lingkar Studi Sinabung, Gideon Wijaya Ketaren, yang sekaligus menjadi moderator diskusi ini. Dalam kata penutupan, Gideon menggagas untuk mengadakan sebuah diskusi yang berthema  “Pembangunan Karo dari Seni dan Budaya”.

“Diskusi seperti ini diyakini akan kembali menyatukan langkah pembangunan ekonomi, sosial dan budaya Karo ke depannya,” katanya.

Menurut Gideon Wijaya Ketaren kepada Sora Sirulo, forum ini tidak dilembagakan serta tidak dijadikan alat kepentingan politik tertentu.

“Ajang ini lebih ke arah penggalangan dari seluruh potensi orang Karo ke depannya,” kata Gideon kepada Sora Sirulo.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.