IMDA LANSIR STANDAR KEBERLANJUTAN BAGI PUSAT DATA YANG BEROPERASI DI IKLIM TROPIS

ADINDA DINDA | SINGAPURA | Singapura meluncurkan salah satu standar pertama di dunia tentang optimasi efisiensi energi untuk pusat data (data centre/DC) di negara-negara beriklim tropis. Diumumkan oleh Menteri Senior Negara, Komunikasi dan Informasi Singapura (Dr. Janil Puthucheary) di ATxEnterprise, standar tersebut melibatkan sebuah kelompok kerja yang terdiri atas pakar domain dan teknis dari kalangan industri dan akademisi, serta instansi pemerintah.

Kelompok kerja ini menyusun panduan tentang pengoperasian DC di tengah lingkungan bersuhu lebih tinggi sekaligus mengoptimalkan efisiensi energi.

DC merupakan pendukung penting di balik ekonomi digital. Namun, DC juga sangat menguras sumber daya seperti tanah, air, dan energi sehingga berkontribusi pada jejak karbon. Pada sebuah pusat data, sistem pendingin menguras konsumsi energi hingga 40% sebab banyak operator menggunakan peralatan dengan suhu 22°C dan lebih rendah.[1] 

Proses pendinginan DC di iklim tropis yang lebih panas kian menimbulkan tantangan, pasalnya energi yang dibutuhkan pun semakin besar untuk mengoperasikan sistem pendingin tersebut.

(PRNewsfoto/Infocomm Media Development Authority of Singapore and Informa Tech)

Pada tingkat global, operator DC mencapai konsensus bahwa DC harus dikelola secara berkelanjutan. Operator juga semakin menyadari, DC dapat beroperasi dengan suhu yang lebih panas sekaligus mencapai kinerja optimal. Namun, panduan industri belum tersedia tentang cara menambah suhu operasional DC secara aman di iklim tropis, serta tingkat kelembapan yang lebih tinggi. Maka, standar baru Singapura tersebut dikembangkan dengan latar belakang ini.

Standar baru ini membantu DC mengembangkan peta jalan guna mendukung peningkatan suhu operasional DC secara bertahap menjadi 26°C dan di atasnya. Dengan suhu tersebut, DC berpotensi menghemat energi berkisar 2%-5% dalam proses pendinginan, setiap peningkatan 1°C dalam suhu operasional DC.[2]

Membuat terobosan dalam inisiatif keberlanjutan lewat DC yang ramah lingkungan

Standar baru IMDA menjadi bagian dari “Digital Connectivity Blueprint” yang dilansir pada 5 Juni 2023 oleh Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura, Josephine Teo. Standar tentang DC tropis ini melengkapi standar industri lain yang berkaitan dengan inisiatif keberlanjutan, serta praktik terbaik yang berperan penting meningkatkan aspek keberlanjutan dalam ekosistem TIK Singapura.

Sertifikasi “Green Mark”

Agar standar ini semakin banyak digunakan oleh DC yang beroperasi di Singapura, IMDA tengah bekerja sama dengan Building & Construction Authority (BCA) untuk memperbarui skema sertifikasi “Green Mark” untuk DC. Skema sertifikasi ini menentukan tolok ukur efisiensi energi dan aspek keberlanjutan di industri DC melalui standar baru untuk DC Tropis.[3]

Informasi lebih lanjut dan membeli standar ini tersedia di https://www.singaporestandardseshop.sg/.

[1] https://www.nea.gov.sg/docs/default-source/our-services/energy-efficiency/nea-dc-energy-benchmarking-summary–final-report-(3).pdf
[2] http://www.cs.toronto.edu/~bianca/papers/temperature_cam.pdf
[3] Skema Sertifikasi BCA Green Mark mengevaluasi dampak dan kinerja lingkungan hidup dari suatu bangunan. Bangunan memperoleh satu dari empat peringkat—CertifiedGoldGold PlusPlatinum.

One thought on “IMDA LANSIR STANDAR KEBERLANJUTAN BAGI PUSAT DATA YANG BEROPERASI DI IKLIM TROPIS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.