Kolom Bastanta P. Sembiring: Soal 100 Ribu Hingga Eksperimen Emak-emak

Pernyataan Sandiaga Salahudin Uno soal Rp. 100 ribu cuma dapat Bawang dan Cabe seketika ramai di media. Maklum saja, Sandi saat ini kan Cawapresnya Prabowo Subianto untuk Pilpres 2019. Apalagi memang, Mr. Uno ini suka bikin sensasi sejak mulai muncul di bursa Pilgub DKI 2017 lalu.

Mulai dari jurus bangaunya hingga beberapa pernyataannya yang kontroversi, yang salah satunya terbaru soal Rp. 100 ribu cuma dapat Bawang dan Cabe.

WargaNET pun beragam menanggapi pernyataan mantan Wagub DKI Jakarta ini. Untungnya tidak ada kecaman. Dari amatan saya, sebagian besar WargaNET buat jadi lucu-lucuan. Mulai dari status, komentar atau gambar meme dan vidio. Malahan dari pendukung Uno sendiri yang menanggapi sinis dan serius terhadap respon WargaNET. Mungkin takut kali, ya, kalau gacoknya dibully, makanya harus dimob duluan WargaNET-nya.

Sampai ada beberapa ibu-ibu yang posting foto-fotonya dan barang belanjaannya, ada juga bikin vidio lagi belanja dengan uang Rp 100 ribu. Pokonya ramailah.

Sebagaian besar sih ngakunya dengan duit Rp. 100 ribu itu bisa beli banyak barang, mulai dari bumbu dapur, daging dan ikan, sayuran, buah, tahu dan tempe, telur dsb dan masih sisa untuk dimasukkan ke kotak amal, ongkos ojek, atau masuk celengan. Dan, menariknya, itu bukan isapan jempol belaka, namun melalui pembuktian di lapangan oleh emak-emak.

Emak-emak memang hebat! Punya nalar jurnalistik dan bakat detektif. Penasaran pengen buktiin benar atau tidak perkataan Mr. Uno, ya, langsung terjun ke lapangan. Hasilnya, Mr. Uno salah! Salut dah sama emak-emak Indonesia!

Ini yang menarik dari perkembangan politik kita saat ini, terutama di era internet. Semua lapisan dari berbagai usia, gologan, gender, dan profesi bisa berbaur dan membicarakan soal politik. Seakan kita sedang duduk bersama.

Partisipasi masyarakat dalam pembicaraan dan kegiatan politik adalah hal yang positif bagi perkembangan demokrasi. Namanya juga demokrasi, kan bebas berpendapat dan berekspresi. Itulah yang kita inginkan. Tak perlu takut, tak perlu bersembunyi atau pake akun anonim segala. Terang, tampak dan jelas, benar dan beretika; walau itu masih dalam batas rame-ramein saja, seperti kalau di dunia nyata itu semacam pembicaraan politik kedai kopi. Tetap ini sebuah proses yang baik menuju perbaikan sistem demokrasi kita.

Satu lagi poin menarik dari kejadian ini, dalam mengeluarkan satu pernyataan harus dengan data dan fakta yang jelas dan benar. Demikian juga dalam menanggapi pernyataan seseorang, harus juga dengan melihat data dan fakta, lebih hebat lagi dengan menguji data itu, sebagaimaka para emak-emak menguji pernyataan Sandiaga Uno.

Sekali lagi, saya katakan emak-emak itu hebat dan keren. Dan saya juga berterimakasih kepada para emak-emak yang telah melakukan ekperimen dan pembuktian dari omongan Sandi. Emak-emak Indonesia memang keren!

Mejuah-juah Indonesia.




One thought on “Kolom Bastanta P. Sembiring: Soal 100 Ribu Hingga Eksperimen Emak-emak

  1. “Partisipasi masyarakat dalam pembicaraan dan kegiatan politik adalah hal yang positif bagi perkembangan demokrasi.” Dan juga “dalam mengeluarkan satu pernyataan harus dengan data dan fakta yang jelas dan benar.” kata BPS dan juga menambahkan penilaiannya yang tinggi dan positif soal “perkembangan politik kita saat ini, terutama di era internet. Semua lapisan dari berbagai usia, gologan, gender, dan profesi bisa berbaur dan membicarakan soal politik. Seakan kita sedang duduk bersama.” Wow, setuju 100% Pak.

    MUG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.