Kolom Boen Syafi’i: NEO ORBA?

Dulu timelinenya PKI, antek China, liberalis, kapitalis. Sekarang di 2024 berubah lagi, menjadi “awas Neo Orba”. Siapa yang diserang? Yo panggah, sopo maneh kalau bukan Presiden Jokowi.

Bedanya kalau dulu Redbull sangat menikmati tuduhan tersebut dengan dibalut wajah melasnya.

Namun sekarang, justru redbull sendiri yang memunculkan timeline tersebut. Emang kalau Neo Orba kenapa? Kalau Neo Orba dipandang negatif, berarti apakah Neo Reformasi itu positif?

Apakah perusakan budaya dengan rambut perempuan yang pakai taplak meja itu positif? Apakah korupsi dari hulu hingga hilir itu baik? Apakah perilaku arogan dari mulai keluarga anggota legislatif, pejabat dan Ormas-ormas peliharaannya itu sangat bagus buat anda?

Atau, apakah perusakan tempat ibadah, pelarangan beribadah dan pelarangan pendirian tempat ibadah milik non muslim itu sangat positif?

Juga fenomena banyaknya siswa dan siswi non muslim yang kini lebih memilih sekolah swasta, sebab sekolah milik pemerintah tak ubahnya seperti sekolah Islam. Apakah kondisi begitu sangat menggembirakan hati anda?

Inikah yang dimaksud “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia?”

Diakui ataupun tidak, Reformasi di negeri ini sudah gagal total. Kerukunan, keadilan, unggah-ungguh, saling menghormati, telah hilang entah di mana rimbanya. Padahal, saat Orba berkuasa tidak ada satupun yang berani berteriak lantang “bubarkan gereja”, “Budaya Nusantara haram” atau “Borobudur milik Islam”.

Kenapa tidak berani berteriak? Karena begitu mereka teriak, saat itu pula orang tersebut pasti hilang ditelan bumi. Lagian, Neo Orba itu syaratnya, si presiden punya banyak anak yang korup semua. Lha, kalau punya satu anak, itu pun berprofesi sebagai perancang busana, lantas nakalnya dari mana, cyyynn?

Jokowi memang seorang insinyur. Jadi, tugas beliau selama 10 tahun ini hanya membangun, membangun dan membangun saja. Lha tugas menertibkan rakyatnya? Itu nanti, telunjuk Jokowi yang akan memilihnya.

Neo Orba? Kayak Jaman Reformasi, apik apik’o wae bul bul. Pagi-pagi beli nasi pecel. Lihat dompet kok gak dibawa. Ini bukan pantun. bos. Duh piye iki? Dompetku keri ….

Salam Jemblem

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.