Kolom Edi Sembiring: SELAMAT JALAN ABANG, DOSEN KAMI, PROF. DR. IR. MERDANG SEMBIRING DEA

Guru yang mengkader kami di jalan Marhaenisme. Pemikir Pejuang yang tak kenal lelah hingga akhir hayat. Membesarkan GMNI Komisariat Fakultas Teknik USU di tahun 1960an dan kami melanjutkannya di tahun 1090an. Dia terus berjuang hingga hari tua. Kemarin pun turut berkampanye untuk Djarot dan esok memenangkan Jokowi. Tapi…. saatnya harus pergi. Tutup usia di umur 76 tahun.

Satu hal yang saya ingat, ketika ikut di sebuah kepanitiaan Natal Jurusan Teknik Mesin, saya datang ke rumah abang membawa proposal. Hal yang juga dilakukan pada alumni-alumni Teknik Mesin lainnya.

Saya datang sebagai mahasiswa Mesin. Dan saya mendapat jawaban: “Bila Yesus datang ke bumi dan dilahirkan dalam kesederhanaan, mengapa dirayakan kelahirannya di gedung besar dan begitu besar biayanya? Mengapa tidak diadakan di halaman kampus. Kita semua berdiri dan jangan lupa bisikkan pada pendeta untuk berkotbah cukup 10 menit saja. Selepasnya kita makan jagung bakar sambil bersukacita.”

Saya terdiam. Dan membenarkan.

Sejak saat itu, pada acara-acara yang diadakan GMNI Komisariat Fakultas Teknik USU, saya usahakan dana bukan berasal dari meminta sumbangan. Kami berjualan durian, tas, minuman hingga membuat Try Out untuk anak-anak SMA demi mengumpulkan dana. Bahkan diadakan di gedung TD Pardede, Medan. Dan akhirnya saya tertular jiwa berwirausaha setelah lulus kuliah.

Bang, kami sangat kehilangan. Tapi memang saatnya harus berpisah. Sudah kehendak pemilik alam semesta. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan olehNya.

Selamat jalan, Bung.
Tetap kami kenang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.