Kolom Eko Kuntadhi: CERITA MINGGU PAGI

Tiba-tiba seorang membisikkan sebuah kata: “Maukah kamu mencintaiku?” Tentu dia kaget. Ini di warung. Ketika dia sedang antri membeli nasi bungkus untuk makan siang.

Dia juga tidak mengenal pemuda itu. Entah kenapa dia membisikkan sesuatu yang mestinya diucapkan oleh orang yang sudah saling kenal.

“Saya tidak kenal kamu,” jawabnya ketus.

“Kalau begitu, kita kenalan dulu. Namaku Bambang. Bambang Kusnadi. Kamu siapa?”

“Buat apa kita kenalan?” Sepertinya dia masih sewot.







“Agar kamu mau mencintaiku…”

“Idih… Modus,” jawabnya lagi. Lalu setelah didapati nasi bungkusnya perempuan itu berlalu.

Bambang tetap antri. Siang begini, warung nasi itu memang selalu penuh. Ibu-ibu yang malas masak terbantu bisa membeli makanan untuk anak-anaknya.

Setelah memesan nasi, berlauk pecel dan rempeyek, Bambang meninggalkan warung itu. Berjalan sendiri sambil bersiul. Tak disangka perempuan yang ada di warung nasi ditemui sedang antri membeli rujak. Mata perempuan itu menatapnya.

Bambang menghampiri. Setelah agak dekat, perempuan itu malah membuka percakapan. “Mas tadi minta aku mencintaimu. Apakah mas ini mencintai saya?” tanyanya.

“Tidak,” jawab Bambang terus terang.

Lalu mereka tertawa bersama.

Indahnya hari Minggu…









Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.